JAKARTA-Mengantisipasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, maka PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana membangun PLTG berkapasitas 500 MW untuk kebutuhan energi listrik yang akan meningkat di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). “Tahun ini, AKRA kita berharap peralatan pembangkit sudah tiba di JIIPE,” kata Direktur & Corporate Secretary AKR, Suresh Vembu di Jakarta.
Dalam proyek PLTG ini, kata Suresh, AKR mencari mitra untuk investasi yang diperkirakan US$500 juta-US$600 juta. “Kami akan mulai bangun tahun 2017 dan akan selesai di 2019,” tambahnya.
Menurut Suresh, pembangunan pembangkit listrik merupakan bagian dari pembangunan JIIPE tahap pertama. Pembangunan pembangkit listrik akan melengkapi infrastruktur kawasan industri JIIPE. Adapun pelabuhan dengan luas area 85 hektare sudah beroperasi sejak Januari 2016.
Emiten berkode AKRA di BEI itu menargetkan operasional pembangkit listrik berdaya 23 megawatt bisa dimulai pada 2017.
Dia menyebut AKRA merogoh kocek hingga US$20 juta untuk membeli mesin dan perangkat pembangkit yang bisa menggunakan bahan bakar gas maupun bahan bakar minyak.
Ke depan, listrik yang diproduksi pembangkit bisa dialirkan ke sejumlah pabrik yang beroperasi di wilayah JIIPE.
Suresh mengatakan, pembangkit listrik yang akan dibangun juga diharapkan bisa menopang operasional smelter yang akan dibangun oleh PT Freeport Indonesia.
Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesumo, mengatakan AKRA telah menekan perjanjian sewa tanah dengan Freeport Indonesia. “Kapan mereka membangun smelter, itu tergantung dari pemerintah,” katanya.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jawa Timur menyatakan, Freeport telah mengajukan izin prinsip pembangunan smelter di JIIPE. Freeport membutuhkan lahan seluas 100 hektare dan berniat menggelontorkan investasi sekitar Rp30 triliun. ***