Perbankan

Survei CORE Indonesia: 68 Persen Pendapatan UMKM Naik Sejak Gabung OVO

Survei CORE Indonesia: 68 Persen Pendapatan UMKM Naik Sejak Gabung OVO

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM- Lembaga penelitian dan konsultasi independen di bidang ekonomi, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia meluncurkan hasil survei Dampak Sosial dan Ekonomi OVO terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam diskusi media yang dibuka Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, Kamis (12/8/2021).

Berdasarkan hasil survei, diketahui dari banyak lembaga pembayaran keuangan digital, OVO sebagai platform digital pembayaran dan layanan keuangan menjadi lembaga keuangan yang memiliki peran besar bagi pelaku UMKM Indonesia.

Peluncuran hasil survei CORE Indonesia dihadiri Ekonom Senior dan Pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy, dan Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono.

Survei CORE Indonesia: 68 Persen Pendapatan UMKM Naik Sejak Gabung OVO

Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki saat membuka diskusi media yang merilis hasil survei Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia tentang Dampak Sosial dan Ekonomi OVO terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam diskusi media yang dibuka Kamis (12/8/2021). (Foto: OVO)

Dalam sambutannya Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki mengatakan transformasi digital merupakan strategi yang krusial bagi UMKM Indonesia untuk bertahan, bangkit dan tumbuh.

Teten berharap melalui transformasi dari hulu ke hilir serta pemanfaatan ekonomi digital, diharapkan UMKM dapat mengoptimalkan sepenuhnya ekosistem digital.

“Semoga hasil kajian ini dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan untuk turut berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan pelaku UMKM serta mengakselerasi transformasi digital UMKM,” ucap Teten.

Dalam paparannya, Pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini menjelaskan dari hasil survei lembaganya, 84 persen populasi pelaku UMKM OVO menyatakan bahwa OVO sangat membantu penjualan mereka di masa pandemi.

“Bahkan 8 dari 10 populasi mulai mengenal berbagai layanan perbankan sejak bergabung dengan OVO, dan sekitar 71 persen menjadi lebih melek layanan keuangan digital,” kata Hendri.

Dalam survei yang melibatkan 2.001 pelaku UMKM yang juga merchant OVO, sebelum masa pandemi 68 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan sejak bergabung dengan OVO, dengan rerata peningkatan pendapatan 27 persen. 31 persen populasi melayani lebih dari 75 kali transaksi harian, sedangkan 45 persen melayani 20 – 75 transaksi.

Hendri juga memaparkan bahwa infrastruktur digital OVO akselerasi layanan keuangan digital bagi UMKM serta mengurangi hambatan usaha. Setelah bergabung dengan OVO, 71 persen pelaku UMKM
melakukan pencatatan transaksi penjualan lebih teratur dan menerima transaksi pembayaran digital, 68 persen memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan, dan 51 persen mengaku lebih memahami penggunaan teknologi untuk mempertahankan usaha.

Sementara itu, Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO mengatakan saat ini lebih dari 1 juta pelaku UMKM telah menjadi merchant OVO dan menerima pembayaran digital melalui QRIS.

Selain berkomitmen untuk merangkul lebih banyak pelaku usaha, masuk ke ekosistem digital nasional.

“OVO terus berupaya menghadirkan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka, melalui pendalaman literasi keuangan digital yang secara khusus menyasar para wirausahawan Indonesia,” ucap Karaniya.

Menurutnya, pembatasan mobilitas selama pandemi COVID-19 tentu berdampak besar bagi pendapatan UMKM. Namun survei CORE Indonesia menunjukkan 10 persen populasi merchant OVO, berhasil mempertahankan pendapatan bulanan dan 5 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh peran ekosistem digital OVO, sehingga 82 persen pelaku merasa terbantu oleh ekosistem OVO dan Grab selama masa pandemi.

Selama pandemi, OVO terus memberikan dukungan bagi pengusaha lokal termasuk pelaku UMKM dengan menghadirkan program #DukungLokal, yang diluncurkan sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia serta kemudahan pendaftaran menjadi merchant, untuk mendukung program QRIS 12 Juta Merchant yang diinisiasi oleh Bank Indonesia.

Di tempat sama, Director of Central Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy menakankan pentingnya sinergi ekosistem. “Grab dan OVO telah menjalin kemitraan jangka panjang dalam rangka mendukung UMKM memperoleh manfaat dari ekonomi digital,” kata Tirza.

Sejalan dengan misi GrabForGood, Tirza berkomitmen untuk terus mempercepat digitalisasi UMKM, sebagai bentuk dukungan tercapainya
target 30 juta UMKM digital pada tahun 2024 1 yang dicanangkan pemerintah.

“Dengan menggabungkan kekuatan OVO dan ekosistem terbuka dari Grab, kolaborasi ini semakin menjadi kunci untuk dapat menciptakan peluang baru bagi UMKM Indonesia,” imbuhnya.(dito)

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top