Industri & Perdagangan

Kurangi Impor, Produksi Vaksin Merah Putih Harus Ada Target

Kurangi Impor, Produksi Vaksin Merah Putih Harus Ada Target

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mempertanyakan progres pembuatan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh BUMN. Alasannya, vaksin dalam negeri ini perlu dikembangkan secepatnya demi mengantisipasi serangan Covid-19 gelombang berikutnya.

“Selain untuk mengurangi ketergantungan pada vaksin impor, yang menguras keuangan negara, juga membangun kemandirian produksi vaksin,” katanya disela-sela Raker Dengan Meneg BUMN Erick Tohir, Wamen BUMN Pahala Mansyuri dan Dirut PT Bio Farma, Honesty Basyir di Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Martin menyinggung persoalan impor vaksin yang disebutkan Meneg BUMN Erick Tohir yang menyedot dana hingga Rp70 Triliun pertahanan. “Sepengetahuan saya, Vaksin Merah Putih ini masih ditangani Menristek. Jadi belum tahu perkembangan selanjutnya,” tambahnya.

Lebih jauh Martin mendesak agar produksi Vaksin Merah Putih ini harus ada target penyelesaiannya. Sehingga bisa digunakan oleh anak bangsa demi mendapatkan herd immunity. “Pandemi inikan melanda seluruh dunia. Kalaupun kita sukses menanganinya dalam setahun, tapi perlu antisipasi pada tahun-tahun selanjutnya,” teragnya.

Sementara itu Meneg BUMN Erick Tohir mengakui anggaran untuk pembelian vaksin mencapai sekitar Rp70 Triliun. Pemberian vaksin Covid-19 ini kepada warga negara kemungkinan besar dilaksanakan setiap tahun. “Penyakit inikan meski diberikan vaksi, tetap perlu menjaga protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Erick, demi menghemat keuangan negara, maka pemerintah serius mengembangkan Vaksin Merah Putih. “Perkembangannya kita pantau terus, bahkan sudah bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, misaknya, UI, ITB, UGM, Unpad, Unair dan lain-lainnya,” terangnya.

Lebih jauh kata Erick, pengembangan vaksin yang dilakukan UGM dan Unpad itu menggunakan sistem rekombinan protein berbasis yeast. Sementara teknologi pengembangan virus dari Universitas Airlangga, adalah adenovirus dan adeno-associated virus (AAV). Sedangkan vaksin yang dikembang UI, dengan pendekatan DNA dan MrNA. “Kita berharap pada 2022 atau 2023, Vakin Merah Putih ini sudah bisa digunakan. “Bismillah saja, meski hari ini masih dalam langkah awal dan belum ada tahap uji klinis I, II, III,” imbuhnya. ***

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top