*) MH Said Abdullah
Pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep tentu memberikan makna bagi kaum millenial. Adapun pertemuan yang dilangsungkan di Ombe Coffee, Menteng Jakarta Pusat, dimana Puan didampingi jajaran pengurus DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) dan Taruna Merah Putih (TMP).
Dalam pertemuannya dengan Kaesang Pangarep dan jajaran DPP PSI, Mbak Puan sengaja mengajak DPP BMI dan TMP, sebab dua organ sayap PDI Perjuangan ini merepresentasikan anak anak muda. Hal ini tentu saja untuk mengimbangi rombongan Kaesang Pangarep dan DPP PSI yang konon di asosiasikan dengan kalangan pemuda.
Pertemuan kedua belah pihak ini direncanakan untuk menjajaki peluang kerjasama politik antara PDI Perjuangan dan PSI, khususnya PSI sejak kepemimpinan Kaesang Pangarep. Dengan mengajak BMI dan TMP, Mbak Puan berharap bisa langsung tune in satu sama lain. Kita berharap pertemuan ini bisa sangat produktif, setidaknya membulatkan tekad dukungan PSI kepada Ganjar Pranowo. Meskipun sebelumnya PSI menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo, namun dukungan itu tidak pernah disampaikan secara formal-organisatoris kepada PDI Perjuangan.
Apalagi, DPP PSI sebelum kepemimpinan Kaesang Pangarep malah lebih banyak bertemu Pak Prabowo dan lingkarannya, ketimbang Ganjar Pranowo. Meskipun begitu tetap kita hormati pilihan sikap politik mereka. Setiap partai memiliki otonomi masing masing dalam bersikap. Di masa kepemimpinan Kaesang Pangarep semoga saja PSI bisa lebih kongkrit, secara legal formal-organisatoris menyampaikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Namun kami tidak hendak mendahului kehendak dan takdir yang akan terjadi. Apalagi pertemuan antara Kaesang Pangarep dan Mbak Puan adalah pertemuan perdana beliau berdua sejak Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI.
Semoga pertemuan nanti menjadi awal yang baik bagi PSI dan PDI Perjuangan membuka lembaran baru yang produktif. Setidaknya silaturahmi itu menjadi ajang komunikasi dan tabayun yang baik bagi kedua belah pihak, ketimbang hanya “berbalas pantun” di media massa. Hal itu malah cenderung membuka ruang miss komunikasi kedua belah pihak.
Kita berharap kepemimpinan Kaesang Pangarep ini membawa wajah dan tradisi baru bagi PSI yang kooperatif. Apalagi dari sisi Mbak Puan, beliau sudah membuka diri, menunjukkan kecanggihannya dalam membangun jembatan dengan tokoh tokoh penting nasional. Kita harapkan momentum ini di jaga dengan baik oleh kedua belah pihak. Dan masing masing pihak bisa mendisiplinkan kadernya masing masing yang berbuat kontra produktif bagi upaya upaya membangun kerjasama politik ini.***
*) Ketua DPP PDI Perjuangan
