JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir tersulut emosi hanya gara-gara anggota DPR Fraksi PKB, Dipo Nusantara Pua Upa daftar pertanyaan yang cukup panjang dalam rapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo.
Saat itu Dipo Nusantara mempertanyakan informasi yang beredar di media sosial terkait konsorsium judi online 303. Bahkan dalam jaringan konsorsium itu mengait-ngaitkan dengan sejumlah nama perwira tinggi Polri.
Pertanyaan Dipo yang belum selesai ini langsung dipotong oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Bahkan Sahroni meminta tidak dibacakan semua pertanyaan tersebut. “Lebih baik pertanyaannya secara umum saja, jadi tidak dibacakan satu persatu. Karena dikhawatirkan bisa disalahartikan jajaran polri yang hadir di sini,” katanya saat memimpin rapat, Rabu (24/8/2022).
Tak berselang lama, Adies Kadir juga langsung menginterupsi. Sebaiknya, anggota DPR berbicara atas fakta dan data saja. Bukan berdasarkan informasi hoax. Pembicaraan Adies, langsung direspon oleh Cucun Syamsurizal yang meminta interupsi juga. Sehingga terjadi debat panas dan adu argumen yang menegangkan otot.
![Pertanyaan Dipo Terlalu Panjang, Pimpinan Komisi III DPR Tersulut Emosi Saat Rapat Dengan Kapolri Wakil Ketua Komisi III DPR, Adies Kadir/Foto: Tangkapan Layar](https://www.suarainvestor.com/wp-content/uploads/2022/08/adies2-300x223.jpg)
Wakil Ketua Komisi III DPR, Adies Kadir/Foto: Tangkapan Layar
Lebih jauh Politisi Golkar ini meminta Kapolri terkait hal-hal dan informasi yang beredar di media sosial sampaikan saja. “Apakah itu benar atau tidak. Namun tidak usah menyebut nama-nama orang,” ungkap Adies lagi.
Cucun meminta agar Pimpinan Komisi III DPR menghargai berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh Anggota Fraksi PKB lainnya. “Saya juga sebagai pimpinan di AKD lainnya, tapi tidak mau diktator. Setiap anggota punya hak bicara, jangan dipotong-potong seperti itu,” terangnya.
Bahkan Ketua Fraksi PKB ini mengaku kecewa dengan sikap Adies Kadir, seolah hanya gelar doktor yang boleh bertanya dalam rapat tersebut. “Kok dikomparasikan, dia doktor dan dia belum doktor, apa jadi standar gelar doktor itu di Komisi III DPR,” ucapnya dengan nada kesal.
Tak lama, Dipo melanjutkan lagi pertanyaan dan meminta kepada Kapolri untuk menjelaskan informasi tersebut. “Kita ingin perwira-perwira tinggi yang sudah bekerja keras mengungkap kasus itu bisa clear dan dibersihkan namanya. Sehingga mereka tidak menjadi korban fitnah dari informasi hoax,” imbuhnya.
Bahkan, Legislator dari NTT ini menegaskan bahwa penjelasan dari Kapolri sangat penting sekali untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. ***
Penulis : Eko
Editor : Eko
![](https://www.suarainvestor.com/wp-content/uploads/2020/03/suara-investor_Logo.png)