JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–PT.Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan berhasil meraup laba bersih Rp3,21 triliun hingga triwulan III-2022. Laba ini naik 42 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama pada 2021, yang mana capaian ini merupakan terbaik di antara bank syariah lainnya di kawasan Asia Tenggara. “Pihaknya optimistis BSI akan tumbuh semakin besar, mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Lebih jauh Hery menambahkan transformasi dan kolaborasi seluruh elemen merupakan kunci keberhasilan kinerja impresif BSI yang belum genap dua tahun merger atau beroperasi. Sehingga berhasil mengantarkan perseroan mencatatkan kinerja impresif hingga triwulan III-2022. Kemudian, perseroan mencatatkan aset senilai Rp280 triliun hingga triwulan III-2022, naik hampir 20 persen dibandingkan pertama kali perseroan melaporkan kinerja konsolidasi pasca merger yang asetnya tercatat Rp234,43 triliun pada triwulan I-2021.
Selain itu, kata Hery lagi, kepemimpinan yang kuat juga merupakan kunci dari kinerja impresif perseroan, yang mana baru- baru ini Hery Gunardi mendapatkan penghargaan The Best CEO in Merger & Acquisition dari CNBC Indonesia atas kepemimpinannya dalam proses merger dan pengembangan bisnis BSI. “Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan keberhasilan bersama dari seluruh tim yang terlibat dan dukungan luar biasa dari seluruh pemegang saham, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI serta Menteri BUMN Erick Thohir yang selalu memberikan ide-ide yang membangun,” paparnya.
Dikatakan Hery, BSI akan terus mengoptimalkan peluang bisnis dalam ekosistem keuangan islam agar mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja perseroan pada tahun-tahun mendatang. Kemudian, juga akan melanjutkan transformasi untuk meningkatkan kinerja bottomline perusahaan dan memberikan nilai tambah signifikan kepada pemegang saham.
Selain itu, kebermanfaatan perseroan bagi Indonesia tidak berhenti pada pembayaran pajak kepada pemerintah dan dividen kepada pemegang saham, tapi juga penunaian zakat bagi umat. ***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari
