Investasi

Soal Pertumbuhan 8 Persen, Ekonom: Kendalikan Utang, Genjot Investasi dan Ekspor

Soal Pertumbuhan 8 Persen, Ekonom: Kendalikan Utang, Genjot Investasi dan Ekspor
Ilustrasi kemudahan investasi/foto: dok BRI

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintah Indonesia perlu menggenjot investasi, ekspor dan pengeluaran untuk menggerakkan perekonomian demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pasalnya, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka dibutuhkan ruang fiskal yang lebar dan luas sehingga utang harus dikendalikan dan dikurangi. “Kita harus meningkatkan investasi, meningkatkan ekspor sehingga mesin pertumbuhan ekonomi tidak hanya konsumsi rumah tangga tetapi juga dari ekspor, investasi dan pengeluaran pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti  di Jakarta, Senin, (18/11/2024).

Lebih jauh Esther Sri Astuti menjelaskan bahwa rasio pajak (tax ratio) atau penerimaan negara yang berasal dari pajak harus ditingkatkan secara optimal guna memacu pertumbuhan ekonomi. Sehingga jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen tercapai maka kesejahteraan masyarakat makin meningkat. “Pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan untuk Presiden Prabowo ini sangat ambisius. Namun, kalau memang itu bisa terjadi, kita akan mendapatkan ‘welfare’ yang cukup meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya hingga saat ini tetap optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Menurutnya, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi aspek vital untuk mencapai target tersebut. “Tadi Menko Perekonomian menyampaikan bahwa kita optimistis bisa mencapai lebih dari 5 persen pertumbuhan. Kalau saya lebih berani lagi. Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimis kita bisa mencapai 8 persen,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta 2.0 serta Penyampaian Hasil Capaian PSN dan KEK, di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut Prabowo, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat besar. “Kalau saya lihat, saya sangat optimistis, kekayaan kita sangat besar, potensi kita sangat besar,” pungkas Prabowo.***

Penulis : Budiana
Editor   : Budiana

BERITA POPULER

To Top