Industri & Perdagangan

Kota Solo Berpotensi Jadi Destinasi Industri MICE

Kota Solo Berpotensi Jadi Destinasi Industri MICE
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno/Foto: Anjasmara

SOLO, SUARAINVESTOR.COM-Kota Solo atau Surakarta, Jawa Tengah sering menjadi lokasi perhelatan nasional. Sehingga industri pariwisata cukup menggeliar, apalagi menjadi destinasi unggulan untuk kegiatan meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE). “Kita akan melakukan revitalisasi terutama dalam penyelenggaraan MICE, penyelenggaraan kegiatan yang lebih ditingkatkan untuk menjadikan Solo sebagai destinasi event internasional,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dari keterangan resmi di Jakarta, Senin, (12/12/2022).

Menurut Sandiaga, pemerintah melakukan dialog untuk meningkatkan MICE dan juga pengembangan batik di Kampung Laweyan agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya target capaian penciptaan lapangan kerja 1,1 juta di tahun ini dan 4,4 juta di tahun 2024.

Mantan Ketua umum Hipmi menambahkan Kota Solo sebagai salah satu destinasi unggulan MICE memiliki potensi tinggi yang dibuktikan dengan penyelenggaraan berbagai ajang mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Contohnya, ialah Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Haul Solo 2022, International Wellness Tourism Conference and Festival 2022, dan ASEAN Paragames Solo 2022. “Ke depan, kita bisa rancang bersama berbagai penyelenggaraan kegiatan internasional.”

Lebih lanjut, Menparekraf mengajak Kadin Kota Solo untuk berkolaborasi bersama pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut, salah satunya membuat konferensi internasional tentang batik.

Industri batik dinilai memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara dengan mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja pada 47 ribu unit usaha batik di 101 sentra seluruh Indonesia. Produk batik Indonesia juga sangat diminati oleh pasar mancanegara, yang mana nilai ekspor batik pada tahun 2021 mencapai 46,24 juta dolar AS.

“Untuk mengembangkan industri batik nasional, Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) bersama stakeholder terkait sedang menyiapkan standar kompetensi kreasi batik. Tujuan dari disusunnya standar kompetensi ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM (sumber daya manusia) pengusaha batik, serta meningkatkan sinergi antara stakeholder dalam pengembangan batik,” pungkas Sandiaga. ***

Penulis : Iwan Damiri
Editor   : Eko

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top