TANGSEL, SUARAINVESTOR.COM-Pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian Pemkot Tangerang Selatan. Karena itu pendidikan harus menjadi prioritas demi meraih keunggulan daya saing. “Tugas kami memastikan sarana dan prasarana serta keamanan dan kenyamanan untuk peserta didik,” kata
Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmy Diany usai meresmikan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Tangsel yang berlokasi di Pondok Kacang Prima, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel, Jumat (23/1/2020).
Menurut Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, bahwa sekolah ini sudah dibangun, tugas bapak ibu untuk meningkatkan pembelajaran.
Gedung baru ini diharapkan menjadi motivasi kepada peserta didik dan pengajar agar lebih baik lagi, serta menjadikan sekolah menjadi rumah bagi para siswa yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Anak-anak kita ini berada disekolah selama 8 jam dari 24 jam waktu yang dimiliki.
“Sukses tidaknya pelajar bukan hanya tugas guru namun juga orangtua murid. Kepada para orangtua siswa terima kasih telah hadir, sebenarnya kewajiban untuk mendidik anak adalah orang tuanya, sekolah hanya membantu dalam mendidik siswa,” kata Airin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, menjelaskan, pembangunan gedung SMPN 5 telah selesai. Semoga dengan gedung yang megah tambah semangat teman-teman untuk bekerja lebih baik, lebih semangat, lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat mewujudkan generasi unggul yang cerdas, berkarakter, mandiri & adaptif.
“Sekolah ini memiliki 30 rombongan belajar, dilengkapi dengan masjid, ruang perpustakaan, ruang lab IPA, lab Komputer,”imbuhnya
Kepala Sekolah SMPN5, Muslih, mengucapkan terima kasih kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Direktur Pembinaan PAUD, SD dan SMP, Kementerian Pendidikan dan Nasional, Popy Puspitawati atas peresmian SMPN 5 ini.
“Dulu dari 1984, sekolah ini selalu banjir, namun dengan dibangunnya sekolah ini, kami bersyukur, saat semua banjir sekolah ini tidak banjir, terima kasih kepada ibu wali atas pembangunan sekolah ini,”ungkapnya.
Dijelaskan Direktur Pembinaan PAUD, SD dan SMP, Kementerian Pendidikan dan Nasional RI, Popy Puspitawati, menyampaikan empat hal kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan yakni pertama Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dimana kebijakan baru tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah.
“Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis, dsb.),”katanya.
Lanjutnya, Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.Kedua Ujian Nasional, yakni tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya.Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
“Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. Mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS,” ujarnya. ***
