JAKARTA – Dampak kapal pesiar Inggris Caledonian Sky yang berbendera Bahama dengan panjang 90 meter telah menabrak atau kandas di terumbu karang di kawasan konservasi Raja Ampat, Papua se usai melakukan aktivitas pemantauan burung di Pulau Waigeo pada Sabtu (4/3/2017) tentu sangat merugikan bangsa Indonesia, mengingat kawasan Raja Ampat mempunyai keunikan (ciri khas) tersendiri yang tidak ditemui di belahan bumi lain.
Selain itu memiliki keanekaragam sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah baik flora dan faunanya, yang seharusnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia. Untuk itu, anugerah terbesar yang diberikan Allah, Tuhan Yang Maha Esa ini harus selalu dijaga dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia, demi kesejahteraan generasi saat ini dan mendatang.
Demikian keterangan yang disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Herman Khaeron pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Oleh sebab itu politisi Demokrat ini meminta pemerintah khususnya Kementerian Kelautan Perikanan, dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku mitra dan yang mempunyai kewenangan untuk segera:
1. Membentuk Tim Khusus Pencari Fakta pemberian ijin akses kapal masuk ke area kawasan konservasi dan menghitung kerugian yang ditimbulkannya.
2. Berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka mencari data dan informasi teknis untuk mendapatkan bukti yang kuat.
3. Menindak secara pidana kepada nakhoda Kapten Keith Michael Tailor karena sudah lalai dalam menjalankan tugas khususnya tidak mempertimbamgan arus, gelombang dan kondisi alam, sebagaimana amanat UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, the dan UU No 1 tahun 2014 tentang Pengolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
4. Menindak secara perdata dengan meminta ganti rugi kepada pihak asuransi kapal, mengingat implikasi yang merusak tidak dapat pulih kembali dalam jangka waktu dekat.
5. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kawasan konservasi yang menjadi aset kekayaan dan keanekaragaman hayati bangsa Indonesia.
