SUMENEP, SUARAINVESTOR.COM-Mencermati perkembangan situasi nasional, kehidupan kebangsaan tampaknya sedang tidak baik baik saja. Pemilu 2024 yang di harapkan bisa berjalan jujur dan adil, penuh kegembiraan, bisa merayakan perbedaan tanpa rasa takut kepada apapun dan siapapun kecuali kita semua takut tidak mampu melaksanakan cita cita reformasi. “Saat ini terasa nilai nilai etis seperti sumber mata air mengering dalam sekejap. Kehidupan kebangsaan seperti sahara, begitu panas,” kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah kepada wartawan, Jumat (16/11/2023).
Dalam terik yang begitu menyengat, kata Said lagi, semua berlomba dalam baku sikut. Kekuasaan tidak lagi dipersembahkan untuk memberi kanopi pada semua. “Sebagai manusia yang beriman, pastinya meyakini, diatas langit ada langit,” ujarnya.
Terpanggil atas keadaan yang ada, para habaib, kiai, gus, ning, lora, dan anak anak muda se Madura mengajak untuk bermuhasabah, bercermin pada diri sendiri, sekaligus berdoa dan memanjatkan shalawat kepada Rasulullah SAW. Panjatan doa dan sholawat ini rencananya akan dipimpin langsung oleh Gus Khoiron dan Majelis Shalawat Ataufiq.
Sementara itu, Ketua Panitia KH Qusairi, doa dan shalawat untuk keselamatan bangsa ini akan dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 18 November 2023 pukul 18.30 WIB sampai selesai di GOR Ahmad Yani, Sumenep. “Kegiatan doa dan shalawat untuk keselamatan bangsa mengundang tokoh tokoh Madura seperti Prof. Dr Mahfud MD, selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, MH Said Abdullah selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah,”ujar KH Qusairi
Pada acara tersebut, menurut KH Qusairi, Prof Mahfud MD akan ikut memimpin pembacaan shalawat nabi, sekaligus memberikan pandangannya tantangan kehidupan kebangsaan kita kedepan. “Insya Allah kegiatan ini akan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah”, ujar Ketua Panitia.
Sementara itu Said Abdullah sebagai salah satu tokoh Madura asal Sumenep yang di undang pada acara tersebut menyatakan bahwa berdoa dan bershalawat adalah tradisi warga di Madura. Oleh sebab itu, ia ingin tradisi ini terus tumbuh semakin kuat agar manusia tidak lupa diri, dan ada yang Maha Berkuasa tempat manusia berserah diri. “Saya dan Pak Mahfud merasa terpanggil untuk menghadiri acara ini. Apalagi kegiatan ini dari dan oleh warga Madura untuk Indonesia. Niatnya mulia, mendoakan bangsa dan negara untuk senantiasa di berikan berkat dan rahmat oleh Allah SWT, agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan amanah, dan menjadi negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”, ujar Said Abdullah.
“Pada acara tersebut saya juga akan mengajak seluruh warga untuk mendoakan rakyat Palestina. Kita panjatkan doa agar rakyat Palestina senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Perang segera berakhir. Saya akan dorong pemerintah terlibat pemulihan kehidupan rakyat Palestina paska perang. Selemah lemahnya orang beriman adalah dengan berdoa jikalau tidak bisa merubah dengan tangannya sendiri”, pungkas Said.***
Penulis : Desy (Kontributor Surabaya)
Editor : Budiana