Industri & Perdagangan

UKM Butik Karti Perlu Pembinaan Pemkot  Tangerang

UKM Butik Karti Perlu Pembinaan Pemkot  Tangerang
Butil Karti Memproduksi Busana Wanita/Foto: A Rohman

TANGERANG, SUARAINVESTOR.COM- UMKM adalah roda penggerak perekonomian Indonesia. Ketika berbicara tentang bisnis dan ekonomi, apalagi tentang dunia usaha terkadang kita dihadapkan pada satu istilah yang sangat berperan terhadap perekonomian yaitu UMKM. Bahkan dari segi usaha pengelolaan, masih memiliki hubungan erat dengan perekonomian masyarakat di berbagai lapisan. Tetapi dalam bentuk usaha ekonomi yang non korporasi. Di Indonesia sendiri bidang usaha semacam ini pada tahun 2016 ke atas justru mengalami peningkatan. Ini menjadi bukti kalau masyarakat masih berminat untuk menjalankan usaha UMKM dengan baik.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) salah satunya adalah Butik Karti yang berada di komplek Setneg Blok A 4 nomor 3, Kelurahan Panunggangan Utara Kecamatan Pinang Kota Tangerang belum mendapatkan perhatian khusus terkait permodalan bagi pelaku UMKM dari Pemkot Tangerang

Sukarti, Pemilik Butik Karti mengatakan, butik karti sudah berdiri sejak 20 tahun lalu. Salah satu kendala utama yakni permodalan yang belum tersentuh oleh Pemkot Tangerang untuk pengembangan usaha pasalnya usaha ini mampu meningkatkan perekonomian keluarga dan mengurangi masalah pengangguran untuk warga sekitar.

” Saya ingin mengembangkan usaha agar memiliki pelanggan lebih luas lagi tidak hanya disekitar komplek saja, akan tetapi terbentur permodalan usaha untuk pembelian bahan baku dan memperluas ruangan butik serta ruang kerja untuk penjahit pakaian,” kata Sukarti, Kamis (23/12/2021).

Sukarti menjelaskan, butiknya menyediakan pakaian kebaya terdiri dari kebaya Kartini, kebaya modern dan kebaya jaman dahulu, saat ini dirinya sedang mempromosikan dan menyediakan bahan baju yang yang bisa dipilih pelanggan sesuai corak keinginan. Harga baju Gamis dibanderol mulai dari 100-170 ribu rupiah dan yang membedakan harga yakni warna dan corak pakaian. Pelanggan butik hanya warga sekitar komplek dan kelurahan. Tetapi permasalahan adalah permodalan.

” Saya senang menciptakan lapangan pekerjaaan tetapi harus memiliki ketekunan agar usahanya bisa berhasil dan bertahan, bahkan pernah mengerjakan pakain seragam guru dan seragam murid Taman Pendidikan Al-Qur’ an ( TPA),” ujarnya.

Sukarti berharap kedepan butiknya bisa membuat pakaian kemeja santai atau sehari-hari bagi anak anak- anak dan dewasa.

” Pelanggan butik hanya warga sekitar komplek dan kelurahan. Tetapi permasalahan adalah permodalan usaha,” pungkas Sukarti. ***

Penulis    :    A Rohman

Editor      :    Chandra

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top