Nasional

Survei LSI Denny JA : NU sebagai Ormas Terbesar yang Tak Tertandingi

Survei LSI Denny JA : NU sebagai Ormas Terbesar yang Tak Tertandingi

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 18-25 Februari 2019, NU didaulat sebagai ormas terbesar di Indonesia. Pasalnya, hasil survei tersebut menetapkan ormas Nahdlatul Ulama (NU) pada posisi teratas dengan jumlah pesentase 49,5%.

Survei yang melibatkan sebanyak 1.200 responden ini dilakukan melalui wawancara secara langsung yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Dari total responden, komposisi pemilih Muslim sebesar 87,8 persen, sedangkan pemilih minoritas 12,2 persen. Sedangkan margin of error atau tingkat kesalahan survei ini berjumlah pada kisaran 2,9 persen.

Ormas Muhammadiyah yang lebih dulu lahir daripada NU, harus puas berada pada peringkat kedua dengan memiliki jumlah persentase yang sangat jauh bila dibandingkan dengan NU, yakni berjumlah 4,3% saja.

Demikian rilis LSI Denny JA, Sabtu (29/2/2020).

Diurutan ketiga diduduki oleh gabungan ormas Islam lain yang berjumlah 1,3%, mengalahkan dua ormas yaitu Persatuan Alumni 212 (PA 212) yang berjumlah 0,7% dan diikuti ormas FPI yang berjumlah 0,4%.

Adapun hal yang menarik dicermati adalah banyaknya orang yang tidak merasa bagian dari ormas yang jumlahnya mencapai 35% mengalahkan ormas-ormas islam selain NU.

Survei LSI ini membuktikan bahwa, saat ini NU bukan hanya sebagai pemilik ormas terbesar dalam skala nasional saja, namun juga membuktikan bahwa NU adalah ormas terbesar di dunia. Jika saat ini total seluruh penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih 250 juta penduduk dengan jumlah penduduk muslim yang berkisar 87%, maka NU dengan persentase 49,5% yang dimiliki, memiliki basis massa yang berjumlah kurang lebih 108 juta orang. Pelan tapi pasti, NU yang sebentar lagi memasuki usia seratus tahun, bukan hanya akan menghijaukan Indonesia saja, namun juga dunia. Jayalah NU.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top