JAKARTA-PT Fast Food Indonesia Tbk (Fast) melebarkan saya ke enam kota di seluruh Indonesia. Berdasarkan catatan KFC sudah tersebar di 145 kota di seluruh Indonesia. Perusahaan menargetkan ekspansi gerai selesai maksimal awal kuartal IV tahun ini. Lokasinya tersebar rata dari Sumatra hingga Papua. ”Kami harap capai itu di kuartal III atau awal kuartal IV untuk selesaikan proyek tersebut. Ada di Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Papua, Maluku, dan Sumatra,” kata Direktur Keuangan Fast Food Indonesia, JD Juwono di Jakarta, kemarin.
Menurut JD Juwono, lokasinya tersebar rata dari Sumatra hingga Papua. ”Perusahaan akan menambah gerai di enam kota dan kabupaten baru lagi. Sehingga jaringan perusahaan bisa lebih luas,” ujarnya
Sementara, untuk khusus lokasi yang melayani pesan antar, jumlahnya sudah sebanyak 200 kota. Masyarakat bisa memesan melalui telpon secara konvensional atau secara digital lewat aplikasi.”Saya kira home delivery besar, kami ada di 200 lebih kota yang lakukan home delivery. Penggunaan webs atau apps home delivery, hanya sistem order saja bisa persingkat waktu,”ujarnya
Juwono menyampaikan, pertumbuhan penjualan kuartal I sampai April itu 11,11% serta sampai Mei 9,12% karena bulan Mei agak lebih lambat. Namun, sepanjang kuartal II, perusahaan berharap penjualan lebih kencang karena Juni masuk hari libur sekolah dan Ramadan juga Idul Fitri.”Ini memberi kesempatan maksimal penjualan kami di semua lini. Kami harap sepanjang 2017 akan capai 11% hingga 12% sesuai target,” imbuhnya.
Sebagai informasi, PT Fast Food Indonesia Tbk menyiapkan dana Rp350 miliar untuk membuka 35 gerai besar KFC baru pada tahun ini. Selain, itu juga ekspansi 20 gerai KFC Box. Disebutlkan satu gerai besar yang sudah dibuka berlokasi di Bali. Tahun sebelumnya, perusahaan juga telah buka belasan gerai besar.”Ekspansi 30-35 gerai besar dan 20 gerai KFC Box. Itulah ekspansi kami, saat ini sudah buka belasan. Kemarin juga buka di Karang Asem, Bali,” ujarnya.
Sumber dana ekspansi tersebut dijelaskan Juwono berasal dari internal kas secara keseluruhan. Perusahaan belum berminat menerbitkan surat utang sebagai sumber pembiayaan.”Dana internal kami tidak lakukan pinjaman baru dan ekspansi obligasi seperti yang kami lakukan di kuartal III tahun lalu untuk gantikan pembiayaan pembayaran yang jatuh tempo lima tahun lalu,” katanya. **