Nasional

Nama-Nama Anggota DPR yang Disebut Terima Dollar AS

Nama-Nama Anggota DPR yang Disebut Terima Dollar AS

JAKARTA – Dalam persidangan dugaan korupsi proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun, setidaknya ada 14 anggota Komisi II yang mendapatkan jatah dari proyek itu dengan jumlah beragam. Anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 dalam dakwaan tersebut antara lain:

1. Taufik Effendi menerima 103.000 dollar AS;
2. Khatibul Umam Wiranu menerima 400.000 dollar AS;
3. Chaeruman Harahap menerima 584.000 dollar AS. Ia menggantikan Baharuddin Napitululu sebagai Ketua Komisi II;
4. Agun Gunanjar Sudarsa (sekaligus anggota Banggar DPR) menerima 1.047.000 dollar AS;
5. Ganjar Pranowo menerima 520.000 dollar AS;
6. Yassona H. Laoly menerima 84.000 dollar AS;
7. Arief Wibowo menerima 108.000 dollar AS;
8. Teguh Juwarno menerima 167.000 dollar AS;
9. Nu’man Abdul Hakim menerima 37.000 doar AS;
10. Abdul Malik Haramaen menerima 37.000 dollar AS;
11. Jamal Azis menerima 37.000 dollar AS;
12. Miryam S Haryani menerima 23.000 dollar AS;
13. Taufiq Hidayat menerima 103.000 dollar AS;
14. Mustoko Weni Murdi menerima 408.000 dollar AS.

Selain itu, ada 37 anggota Komisi II lain yang menerima uang masing-masing 13.000 hingga 18.000 dollar AS dengan total 556.000 dollar AS. Namun, dalam dakwaan tidak disebutkan siapa saja 37 orang lainnya tersebut.

Sementara itu, diketahui jumlah anggota Komisi II DPR RI periode 2009-2014 sebanyak 50 orang ditambah satu ketua. Tapi, selama penyidikan kasus ini, setidaknya ada 23 anggota DPR yang dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di KPK.

Dari jumlah tersebut, hanya 15 anggota DPR yang memenuhi panggilan penyidik KPK. KPK sendiri telah menerima penyerahan uang (dikembalikan dari saksi) senilai Rp 30 miliar dari 14 orang, yang sebagiannya merupakan anggota DPR RI yang mendapatkan uang dari proyek e-KTP tersebut.

KPK juga menerima penyerahan uang sekitar Rp 220 miliar dari pihak korporasi. Uang tersebut berasal dari 5 perusahaan dan 1 konsorsium. Kasus korupsi e-KTP sendiri menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2,3 triliun.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top