JAKARTA – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya pelajaran nilai-nilai luhur kebangsaan dan nilai-nilai agama diajarkan di sekolah, karena anak-anak sekarang ini tidak cukup hanya pintar, melainkan harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan yang makin lama makin pudar di tengah masyarakat.
“Bangsa ini krisis nilai (value), maka kalau dulu ada pelajaran kewarganegaraan, cinta tanah air, akhlak, moral, agama semua itu penting sekali karena yang kita hadapai sekarang ini nlai-nilai. Tentu, anak-anak tak cukup hanya pintar di sekolah, tapi perlu nilai-nilai karena itu nilai-nilai luhur agama dan kebangsaan itu mulai pudar di tengah masyarakat,” tegas Zulkifli Hasan seusai pelantikan anggota MPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Hal itu disampaikan menanggapi rencana penerapan kebijakan sekolah selama 5 hari seminggu oleh Mendikbud Muhadjir Effendy mulai Juli 2017 mendatang. Karena itu Zulkifli meminta pelajaran agama dan kebangsaan itu ditambah di sekolah dan disesuaikan dengan tingkatan masing-masing. “Kalau perlu pelajaran agama itu ditambah dan tinggal diatur waktunya,” ujarnya.
Menurut Ketua Umum PAN itu, pendidikan untuk meningkatkan karakter bangsa dan moral anak sangat penting sekarang ini, sehingga pelajaran agama dan kebangsaan tak boleh dhilangkan. Sebab, dengan nilai-nilai luhur tersebut nantinya orang yang mau menjadi pejabat dan mengabdi kepada bansga dan negara tidak dipilih karena uang dan sebagainya.
Apalagi kata Zulkifli, kini sudah berkembang kalau bukan kelompoknya tidak dihormati, dianggap bukan golongannya, bukan temannya, bahkan dianggap lawan dan seterusnya. “Jadi, meski sekolah selama 5 hari tapi pelajaran agama dan nilai-nilai kebangsaan tetap harus diatur karena anak-anak kita tak cukup pintar saja tapi diperlukan nilai-nilai,” pungkasnya.