Industri & Perdagangan

Jelang Nataru 2023, Maskapai Penerbangan Permainkan Harga Tiket Harus Diberi Sanksi

Jelang Nataru 2023, Maskapai Penerbangan Permainkan Harga Tiket Harus Diberi Sanksi

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COMKalangan DPR mendesak agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersikap tegas terkait pengaturan tarif maskapai penerbangan. Pasalnya menjelang akhir 2022, ada perayaan keagamaan, Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). “Saya kira itu sudah diatur soal tarif dalam Permenhub, soal sanksi, ya kita serahkan kepada Kementerian Perhubungan,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR, Andi Iwan Darmawan Aras ditemui wartawan usai DP dgn Dirjen Perhubungan Darat, Selasa (29/11/2022).

Namun demikian, kata AIA-sapaan akrabnya, bahwa adanya kenaikkan harga avtur beberapa bulan lalu sempat mempengaruhi harga tiket. “Ya, karena ada kenaikan harga avtur, maka kementerian sempat memberikan relaksasi,” ujarnya.

Berdasarkan catatan dan data One Solution Pertamina, seperti harga avtur di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) mencapai Rp15.615 per liter untuk penerbangan domestik pada periode 15-30 September 2022, naik sedikit dari harga 1-14 September 2022 Rp 15.125 per liter.Sedangkan untuk harga penerbangan internasional pada Bandara Soetta mencapai 95,6 sen dolar AS per liter pada periode yang sama, naik sedikit dari harga sebelumnya 92,9 sen dolar AS.

Dan, harga ini pun masih jauh di atas atau naik 66% jika dibandingkan periode 15 – 30 September 2021 lalu. Di mana harga avtur di Soekarno Hatta hanya Rp 9.386 per liter untuk penerbangan domestik dan 60 sen dolar AS untuk penerbangan internasional.

Menyinggung soal truk ODOL saat Nataru 2023, Politisi muda Gerindra ini sepakat agar Dirjen Perhubungan Darat melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Karena itu, Komisi V DPR membahas hal tersebut dalam rapat dengar pendapat. “Tentang truk Over Dimension/Overloading (ODOL), makanya kami juga akan melakukan kunjungan ke daerah tertentu untuk memantau pengamanan,” pungkasnya. ***

Penulis   : Iwan Damiri
Editor     : Eko

BERITA POPULER

To Top