SIDOARJO, SUARAINVESTOR.COM – Nama salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ditetapkan sebagai nama jalan utama menuju Kampus Universitas Sunan Giri Surabaya (Unsuri) yang berada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Mbah Bisri merupakan seorang ulama besar. Selain sebagai salah satu pendiri NU, Mbah Bisri juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang dan terkenal atas penguasaannya di bidang fikih. Mbah Bisri adalah kakek dari Presiden ke-IV RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan kakek buyut dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) dan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim).
Menariknya, peresmian nama Jalan KH Bisri Syansuri dilakukan langsung oleh kedua cicitnya yang saat ini juga menjadi tokoh penting di negeri ini, Gus Muhaimin dan Gus Halim, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Sabtu (22/10/2022). ”Selamat kepada Unsuri yang telah memilih Almukarrom Almagfurlah KH Bisri Syansuri sebagai nama jalan utama menuju Kampus Unsuri,” ungkap Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin yang juga Panglima Santri Indonesia mengatakan bahwa Mbah Bisri merupakan sosok ulama yang tegas dan sangat konsisten dalam hal fikih. “Mbah Bisri mengimbangi Mbah Wahab (juga pendiri NU KH Wahab Hasbullah) yang sangat lentur, fleksibel di dalam perjuangan politik sehingga lincah. Alhamdulillah, duet ini memberikan arah awal perjuangan NU,” katanya.
Dikatakan Gus Muhaimin, Unsuri merupakan lembaga perguruan tinggi yang menjadi basis dalam pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul. ”Ini sama dengan basis utama perjuangan Mbah Bisri, KH Hasyim Asy’ari dan seluruh masyayih NU adalah di bidang pendidikan. Pendidikan menjadi basis arah perjuangan yang menggerakkan semua aspek perjuangan sehingga Unsuri sangat tepat mengambil nama KH Bisri Syansuri sebagai nama jalan utama menuju kampus,” katanya.
Gus Muhaimin berharap Unsuri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan NU dan PKB. ”Sebab, perjuangan politik itu yang paling efektif dalam mem-back up perjuangan ahlussunnah waljamaah, perjuangan NU. Perjuangan politik memberikan jalan paling cepat dalam peningkatan kualitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, jika Unsuri konsisten seperti perjuangan yang dilakukan Mbah Bisri, Gus Muhaimin sangat optimistis Unsuri akan bangkit dan menjadi lembaga pendidikan yang maju di masa mendatang. ”Saya cicit dari Mbah Bisri ikut terpanggil untuk bersama-sama menjadi bagian dari langkah Unsuri yang mulai bangkit dari masa-masa sulit yang lalu. Unsuri harus menyesuaikan dengan perkembangan demi berperan terhadap kemajuan bangsa melalui lembaga perguruan tinggi,” urainya.
Dikatakan Gus Muhaimin, ke depan jika dirinya mendapatkan kesempatan untuk memimpin negeri ini, salah satu bidang yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan kualitas SDM. “Peningkatan mutu SDM harus dibiayai dengan biaya besar. Teknologi juga harus terus didorong untuk menjadikan bangs aini maju,” katanya.
Diketahui, selain aktif fdi bidang pendidikan, Mbah Bisri juga pernah aktif di politik sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Masyumi. Selain itu, hjuga menjadi anggota Dewan Konstituante, ketua Majelis Syuro Partai persatuan Pembangunan (PPP), dan Rais Aam NU.
Dalam hal pendidikan, Mbah Bisri pernah mendalami pendidikan agama di Mekkah dan belajar ke sejumlah ulama terkemuka antara lain Syekh Muhammad Baqir, Syekh Muhammad Sa’id Yamani, Syekh Ibrahim Madani, Syekh Jamal Maliki, Syekh Ahmad Khatib Padang, Syekh Syu’aib Daghistani, dan Kiai Mahfuz Termas.
Penulis : M Arpas
Editor : Budiana