JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM – Menyadari satu setengah tahun ini pembelajaran tatap muka (PTM) vakum akibat pandemi covid-19 dan berakibat fatal bagi masa depan sekolah anak-anak, maka DPR mendukung penuh instruksi Presiden Jokowi untuk tetap digelar PTM dengan prokes ketat mulai Juli 2021 mendatang, meski trend covid-19 naik.
“Sebab, dampak dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini antara lain anak-anak mengalami stress di rumah, lebih senang kerja membantu orangtuanya, terlibat dalam pergaulan bebas, orang tua malas sekolahkan anaknya, dan bahkan banyak.yang menikah di usia dini dan seterusnya. Sehingga PTM harus dilakukan dengan prokes ketat,” tegas Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda.
Hal itu diuangkapkan Ketua DPW PKB Jawa Barat itu dalam dialektika demokrasi ‘Menakar Urgensi Sekolah Tatap Muka’ bersama
Sesditjen Pauddasmen Kemendikbud Dr. Sutanto SH MA, dan John Oktaveri (Bisnis Indonesia) di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Syarat lain kata Syaiful Huda, sebanyak 5,6 juta guru dan tenaga pendidik harus sudah divaksin. Tapi, sampai hari ini baru 1,5 juta guru yang sudah divaksin. “Jadi, kita minta sebelum Juli vaksinasi guru itu harus selesai. Lalu, kesiapan sekokah, juga dalam SKB 4 Menteri kewenangan ada pada pemerintah daerah (Pemda) serta orangtua murid, dan Diknas daerah harus update setiap sekolah yang gelar PTM,” tambah Syaiful Huda.
Survei KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sendiri sebesar 71 persen sekolah siap gelar PTM. Semuanya di zona hijau dan sedikit yang di zona kuning. Dengan demikian PTM diharapkan mampu mengurangi semua dampak negatif dari PJJ selama 1,5 tahun ini.
Sutanto sendiri mengakui jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh pemerintah daerah di kabupaten maupun kota, termasuk Dinas Kesehatan. “Kami harap Dinas Kesehatan selalu meng-update sekolah-sekolah yang menggelar PTM dan sekolah mengelaurkan panduan proses pembelajaran termasuk kegiatan makan atau jajanan agar tidak terpapar.covid-19,” ungkapnya.