JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kunci produktivitas dan pertumbuhan UMKM adalah dengan kreatifitas dan inovasi. Langkah ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi yang dimiliki, sehingga bisa mendorong inovasi yang tepat di masa pandemi. “Banyak di antaranya yang tidak mampu bertahan, oleh sebab itu para UMKM harus berinovasi agar usahanya bisa kembali berakitivitas,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Lebih jauh kata Teten, UMKM yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dan berinovasi dalam mengembangkan produk/ jasanya, serta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kemenkop UKM berupaya untuk memastikan berjalannya roda ekonomi dan aktivitas usaha pelaku UMKM, dengan menghubungkan ke ekosistem digital serta beradaptasi dengan tren pasar dan inovasi proses bisnis. “UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi. Tercatat setidaknya sejak pandemi terjadi, penjualan di e-commerce naik 26 persen dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari,” ucapnya.
Namun demikian, kata Teten, angka awal 2020 pemerintah mendata baru 8 juta UMKM hadir dalam platform digital atau 13 persen dari total populasi UMKM. Katena itu, saat ini pemerintah terus menggenjot transformasi digital UMKM yang saat ini upaya tersebut telah membuahkan hasil seperti melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Melalui gerakan ini, seluruh elemen pemerintah telah bersinergi menghadirkan pelaku UMKM dalam ekosistem digital.
Saat ini, disebutkan dia, ada sebanyak 10.255.711 pelaku UMKM atau 16 persen yang telah memanfaatkan platform digital. “Angka ini telah melampaui target yang ditetapkan pak Presiden Joko Widodo yaitu penambahan 2 juta pelaku usaha di 2020,” pungkasnya. ***