SURABAYA, SUARAINVESTOR.COM–Bank Indonesia (BI) menyatakan transaksi yang tinggi dari Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Indonesia 2024 dinilai bahwa prospek pertumbuhan ekonomi syariah cukup menarik. Hal ini karena mampu menarik kesepakatan bisnis atau business matching yaitu Rp23,59 miliar, pada regional Jawa yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur. “Total transaksi business matching mencapai Rp23,59 miliar,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Erwin G. Hutapea di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (17/9/2024).
Adapun komitmen transaksi dalam penyelenggaraan FESyar regional Jawa 2024 tersebut meliputi Rp7,41 miliar business matching pembiayaan dan Rp16,18 miliar business matching penjualan. Hal itu lantaran dalam tiga hari berlangsungnya festival yaitu mulai Jumat (13/9) sampai Minggu (15/9) telah dilakukan 92 sesi konsultasi business matching baik secara offline maupun online.
Lebih jauh Erwin G Hutapea menjelaskan bahwa business matching ini melibatkan 27 lembaga pembiayaan yakni 11 perbankan syariah dan 15 lembaga ZISWAF, tiga e-commerce, serta 20 potential buyer baik dari dalam dan luar negeri. Selain itu, FESyar regional Jawa 2024 turut mencatatkan total transaksi penjualan produk UMKM yang melibatkan 140 UMKM secara online dan 153 UMKM secara offline mencapai Rp4,70 miliar.
Jumlah itu dihasilkan lantaran selama tiga hari penyelenggaraan FESyar Jawa, pengunjung yang datang hingga penutupan acara mencapai setidaknya mencapai 90.461 orang. FESyar Jawa sendiri merupakan akhir dari rangkaian kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober sampai 3 November 2024 di Jakarta.
Erwin berharap FESyar Jawa dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional termasuk melibatkan para pelaku usaha di tingkat lokal agar menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami berharap pelaksanaan FESyar Jawa terus mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.***
Penulis : Desy (Kontributor Surabaya)
Editor : Budiana