JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM –Perusahaan terkemuka ASEAN, SCG menunjukkan keseriusannya dalam mengimplementasi konsep Ekonomi Sirkular dalam bisnisnya melalui webinar dan pelatihan singkat bertajuk “CE Hour”. Acara yang diadakan pada Selasa, 15 Juni 2021 ini, diselenggarakan khusus untuk para karyawan SCG di Indonesia, namun juga dihadiri oleh karyawan SCG dari lintas negara lainnya seperti, Thailand, Vietnam, hingga Norwegia.
Wiroat Rattanachaisit selaku Country Director SCG Indonesia, mengatakan, kegiatan webinar dan workshop CE Hour pertama kali yang diadakan oleh SCG Indonesia ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan karyawan SCG di Indonesia, khususnya, dalam menerapkan konsep Ekonomi Sirkular pada bisnis yang dijalankan perusahaan, yaitu Cement-Building Materials, Chemicals, dan Packaging. “Tidak hanya menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, namun juga bagaimana kita dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, serta tetap menghasilkan produk dan layanan berkualitas premium kepada para pelanggan,” ujarnya
Ia menjelaskan, SCG di Indonesia sangat fokus dalam menerapkan konsep Ekonomi Sirkular yang dibuktikan dengan penyelenggaraan forum SD Symposium 2020; beragam program kolaborasi dengan pemerintah, swasta, maupun LSM; serta keterlibatan secara aktif dalam gerakan pemerintah seperti menjadi anggota NPAP Innovation Task Force dan executive committee member IBCSD. Selain itu, SCG juga melakukan kegiatan berupa edukasi terkait Ekonomi Sirkular untuk komunitas di sekitar wilayah operasional SCG yakni edukasi pemilahan sampah untuk siswa-siswi SD di daerah Karet Kuningan, Jakarta.
“Edukasi penggunaan botol air minum yang juga mendukung kegiatan Indonesia Bersih oleh Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI di Makassar; serta program Basket Botol dan renovasi bank sampah di Sukabumi,” imbuhnya
Sementara, Advisor PT SCG Indonesia sekaligus Chairman of the Board, World Resources Institute (WRI) Indonesia Dino Patti Djalal menuturkan, Konsumsi global memang mengalami penurunan signifikan di tengah COVID-19. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Sementara penjualan pakaian jatuh, pembelian peralatan kantor untuk di rumah dan peralatan olahraga meningkat.
Pengeluaran di industri rumah sakit turun, namun belanja bahan makanan meningkat. Penggunaan plastik sekali pakai meningkat jauh, sementara insentif ekonomi untuk daur ulang plastik semakin berkurang akibat jatuhnya harga minyak.”Kita harus mengubah cara berpikir kita dan membangun ekonomi sirkular yang dirancang untuk mengurangi sampah dan polusi; memperpanjang waktu pakai produk dan material dan mendukung regenerasi sistem alami,” tukas Dino.
