JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kalangan pengusaha mengungkapkan bahwa perusahaan rintisan (startup) perlu masuk ke suatu ekosistem yang tepat agar tetap bertahan dalam kondisi yang kurang baik. Begitupun soal sumber daya manusia, para pelaku usaha juga perlu melihat momentum perkembangan teknologi yang ada sehingga dapat terus melakukan inovasi dan berkreasi. “Jadi perlu masuk dalam ekosistem yang bisa terus menunjang, kalau di Amerika Serikat kan terkenal Silicon Valley adalah sebuah ekosistem yang bisa mempertemukan berbagai macam pemangku kepentingan sehingga yang punya inovasi, kreativitas, perbankan, dukungan keuangan sehingga pertumbuhannya cepat,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira di Jakarta, Rabu, (26/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Yukki Nugrahawan berharap agar pemerintah Indonesia memberikan kelonggaran kebijakan serta bantuan bagi perusahaan rintisan dalam negeri. “Kita melihat dari sisi kebijakan fiskal khususnya perusahaan rintisan ke depan lebih bisa diberikan insentif pemerintah dari sisi perpajakan misalnya seperti itu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menyebutkan masa tech winter yang saat ini dialami para startup di Indonesia jadi momen pembuktian para perusahaan rintisan tersebut memiliki daya tahan atau resiliensi yang baik. Masa tech winter mengacu pada berjatuhannya perusahaan-perusahaan teknologi dan rintisan akibat menurunnya kinerja serta minat investor untuk melakukan pendanaan dan fenomena ini tengah dialami banyak startup di Indonesia. “Menurut saya winter it’s already here. Perusahaan-perusahaan itu akan dinilai bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan musim dingin ini,” pungkasnya.***
Penulis : Budiana
Editor : Chandra
