JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM- PT.Angkasa Pura I (Persero) meraup laba bersih secara konsolidasi Rp448 miliar sepanjang Januari-Juli 2023. Kinerja ini sejalan dengan semakin pulihnya industri penerbangan usai pandemi. “Perlahan tapi pasti, melalui tranformasi perusahaan, peningkatan kinerja AP I mulai mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditentukan perusahaan untuk periode 2022-2027,” kata Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Lebih jauh Faik menjelaskan bahwa capaian itu berasal dari total pendapatan hingga Juli 2023 yang sebesar Rp 5,22 triliun atau naik 75 persen. Sementara pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan mortisasi atau EBITDA mencapai Rp 2,32 triliun atau naik 224 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu.
Dikatakan Faik, bahwa capaian kinerja keuangan perusahaan selaras dengan kinerja operasional yang juga tumbuh secara signifikan hingga akhir Juli 2023. Tercatat, ada sebanyak 45,3 juta pergerakan penumpang di 15 bandara kelolaan AP I pada periode 1 Januari-28 Agustus 2023, tumbuh 78 persen dibandingkan periode sama pada 2022 yang sebesar 25,4 juta penumpang. “Peningkatan kinerja operasional dan keuangan AP I tidak terlepas dari optimisme perusahaan untuk melakukan pemulihan kinerja akibat dampak pandemi Covid-19,” jelasnya.
Faik mengakui, pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi perusahaan. Pendapatan perusahaan sempat anjlok hingga 63 persen dari Rp 8,63 triliun di 2019 menjadhya sebesar Rp 3,21 triliun di 2021. Volatilitas industri aviasi saat itu membuat AP I menyusun inisiatif transformasi untuk mendukung pemulihan bisnis seperti cost leadership, revenue enhancement, dan penundaan investasi.
Transformasi bisnis yang tertuang dalam berbagai inisiatif pun dilakukan perusahaan untuk kembali mencapai kinerja yang positif, terlebih ketika berakhirnya pandemi Covid-19.
Di antaranya, berkomunikasi dengan berbagai maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional, untuk dapat segera melakukan reaktivasi rute-rute penerbangan yang selama masa pandemi berhenti beroperasi. Hal ini dengan mempertimbangkan permintaan yang semakin tinggi. “Salah satu contoh inisiatif strategis yaitu dengan melakukan perubahan tipe pesawat dari wide body menjadi wide body yang kapasitasnya lebih besar, seperti yang telah terealisasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah melayani penerbangan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380-800 milik Emirates yang sebelumnya mengoperasikan pesawat tipe Boeing 777-300ER,” papar Faik.
Selain itu, pilar financial restructuring yang dilakukan sepanjang semester I-2023 telah berdampak positif terhadap peningkatan arus kas dan likuiditas AP I. Rasio kemampuan membayar utang jangka pendek atau current ratio perusahaan meningkat dari 0,70x di semester I-2022 menjadi 1,53x di semester I-2023.***
Penulis : Chandra
Editor : Chandra
