Industri & Perdagangan

Pabrik Gula MSM Gunakan Energi Listrik Terpadu

Pabrik Gula MSM Gunakan Energi Listrik Terpadu
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunker ke pabrik gula PT. Muria Sumba Manis (MSM) di Nusa Tenggara Timur/Foto: Dok Kemenperin

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintah mengapresiasi pabrik gula PT. Muria Sumba Manis (MSM) yang menerapkan teknologi kogenerasi listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk seluruh aktivitas proses produksi dan pompa irigasi dengan teknologi sub-drip. Hal inilah yang membedakan dengan pabrik gula pada umumnya. “Kami sudah meninjau beberapa fasilitas yang sudah dibangun PT. MSM, seperti reservoir yang berfungsi untuk menampung air hujan dan jebakan-jebakan air untuk mengairi lahan tebu. Kemudian, kami juga mengunjungi lahan tebu yang sedang panen, hingga melihat proses produksi di pabrik,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (22/8/2023).

PT. MSM memiliki 40 reservoir dan lima embung dengan kapasitas reservoir 300-480 ribu m³. Pada tahap pertama, kapasitas produksi PT. MSM untuk gula kristal putih sebesar 6.000 TCD. Untuk tahap kedua, kapasitas produksi akan mencapai 12.000 TCD. Hingga saat ini, tenaga kerja yang terserap sebanyak 3.744 orang yang didominasi karyawan lokal 3.390 orang dan 354 orang karyawan lainnya dari luar Sumba.

CEO HPI Agro Robert Halim menyatakan apresiasi yang begitu besar atas kunjungan kerja Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita ke pabrik gula PT. MSM yang telah berhasil memproduksi gula kristal putih perdana sejak 7 Desember, Tahun 2021 yang lalu. “Kami sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian dari Kementerian Perindustrian yang telah mendukung pembangunan pabrik gula PT. MSM dari awal hingga commissioning sehingga mampu melakukan produksi gula pertama kami di Tahun 2021,” jelasnya.

Robert Halim menambahkan bahwa perusahaan berharap dari pemerintah melalui Kemenperin, untuk memberikan dukungan dan fasilitas terhadap pendirian pabrik gula baru. Selain itu, perusahaan juga berharap adanya dukungan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur termasuk menambah sarana prasarana transportasi laut dan sarana tol laut yang menjadi salah satu pilihan pengembangan selanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director PT. MSM Budi Hediana menyampaikan, pabrik gula PT. MSM merupakan salah satu pabrik strategis nasional untuk menopang program ketahanan pangan dan swasembada gula yang juga merupakan program prioritas pemerintah pusat.

Didukung oleh teknologi modern, PT. MSM menerapkan teknik pengolahan berstandar tinggi untuk hasil gula berkualitas. “Untuk bisa memenuhi kualifikasi itu, tentunya diperlukan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Perusahaan telah menyiapkan fasilitas Training Centre serta program pelatihan dan pengembangan berkesinambungan untuk seluruh karyawan. Besar harapan kami untuk bisa menyerap tenaga kerja lokal berkualitas dari putra-putri Sumba,” tuturnya.

PT. MSM telah memproduksi Gula Kristal Putih dengan brand “Sumba Manis” dan mengusung tagline “Dari Sumba Untuk Indonesia”. Pemilihan brand dan tagline ini mempunyai tujuan yang diharapkan bisa lebih mengenalkan dan mengangkat citra daerah Sumba Timur ke Indonesia.

“Selama ini Sumba Timur jarang terdengar dan hanya dianggap sebagai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang sulit untuk melakukan investasi, padahal potensinya banyak sekali. Saat ini potensi wisata di sini sudah mulai dikenal cukup luas gaungnya. Dengan kehadiran MSM diharapkan bisa membuka mata banyak pihak bahwa Sumba Timur punya nilai ekonomis yang cukup diperhitungkan, ungkap Budi.

Sebagai pabrik gula terintegrasi, PT. MSM telah mengembangkan perkebunan tebu seluas 3800 hektare, dan luas tersebut akan terus ditingkatkan sehingga kebutuhan bahan baku gula ke depan bisa dipenuhi dari perkebunan tebu tersebut. “PT. MSM juga berkeinginan untuk terus berkontribusi terhadap percepatan kemandirian industri gula dalam negeri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi,” pungkas Budi.***

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top