Perbankan

KNEKS Dukung Fintech Syariah Guna Kebut Digitalisasi UMKM Syariah

KNEKS Dukung Fintech Syariah Guna Kebut Digitalisasi UMKM Syariah
Ilustrasi UMKM Syariah/Foto: Anjasmara

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM– Komite Nasional Ekonomi Syariah dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung pengembangan industri teknologi finansial atau financial technology syariah, untuk mendorong pembiayaan sekaligus mempercepat program digitalisasi Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) syariah.

Mengutip Katadata.co.id, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat mengatakan, digitalisasi seperti fintech syariah berpeluang besar untuk memperkuat rantai nilai halal atau halal value chain di Indonesia. “Fintech dapat berperan penting dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur Kawasan Industri Halal serta modal usaha pelaku bisnis didalamnya,” ujar Emir dalam acara Muslim Halal Life 2022, Jum’at (9/12/2022).

Selain itu, Emir juga mengatakan, fintech syariah dapat berkontribusi dalam pembiayaan berbasis ekspor serta pembiayaan infrastruktur, seperti dalam bidang logistik dan transportasi untuk kebutuhan para pengusaha.

“Dengan adanya integrasi antara industri halal dengan keuangan syariah, sektor keuangan syariah dapat menyediakan fasilitas dan pembiayaan UMKM industri halal, klaster industri halal daerah, serta pembukaan pasar baru tujuan ekspor produk halal Indonesia,” lanjur Emir.

Tak hanya itu, KNEKS juga tengah proses penyediaan layanan pemantauan skor kredit bagi UMKM untuk mempermudah proses pembiayaan dengan lembaga jasa keuangan. “Kita punya semacam platform untuk pembiayaan itu diadakan uji coba dulu. Jadi nanti dia masukin data-data nanti dia akan tahu credit scoring nya, kalo kita ke bank kan yang tau credit scoringnya cuma bank nah kalo ini UMKM bisa tau credit scoring-nya,” ujar Deputi Direktur Inkubasi Bisnis Syariah KNEKS Helma Agustiawan mengutip Katadata.co.id.

Nantinya, dalam platform skor kredit tersebut masing-masing UMKM dapat melihat lembaga jasa keuangan seperti apa yang bisa memberikan pembiayaan.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Ronald Yusuf Wifjaya mengatakan industri fintech syariah memiliki potensi yang besar mengingat Indonesia adalah negara dengan agama mayoritas Islam. “Data dari Asosiasi Fintech Indonesia dari tahun 2020-2021, fintech syariah mengalami pertumbuhan 130%. Tahun iini melihat dana Rp 5,9 triliun yang sudah disalurkan, artinya kita akan tumbuh sekitar 100% lagi walaupun jumlah penyelenggaranya berkurang,” ujar Ronald kepada Katadata.co.id.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2022, total dana yang dihimpun securities crowdfunding Syariah mencapai Rp 37,41 miliar dengan total aset peer to peer lending syariah mencapai Rp 120 miliar. Adapun total investor securities crowdfunding mencapai 122,1 juta investor.

Model bisnis anggota  Asosiasi Fintech Syariah Indonesia antara lain inovasi keuangan digital, peer to peer lending, pendanaan dengan sistem penggalangan dana atau securities crowdfunding (SCF).

Ronald bersama pihaknya optimis industri halal nasional dapat membus peringkat pertama dalam tingkat global pada 2023 mendatang. “Peluang industri syariah sangat besar, ini momen fintech untuk aktif membangun perekonomian nasional, karena syariah adalah sebuah konsep, bukan produk jualan” tegas Ronald.***

Penulis : Katadata.co.id
Editor   : Eko

 

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top