Market

Harga Tiket Pesawat Turun, Firnando: Bisa Tumbuhkan Ekonomi dan Pariwisata Daerah Selama Nataru

Harga Tiket Pesawat Turun, Firnando: Bisa Tumbuhkan Ekonomi dan Pariwisata Daerah Selama Nataru
Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto/Foto: dok Suarainvestor

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kebijakan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat sekitar 10 perse n menyambut libur Natal 2025 dan tahun baru 2026 mendapat dukungan DPR. Hal ini akan berdampak positif terhadap semua sektor bisnis, termasuk UMKM. “Kebijakan ini tentu sangat baik, apalagi Komisi VI DPR sudah membahas dengan maskapai PT.Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura. Jadi berdampak positif juga sektor pariwisata dan UMKM nya,” kata Anggota Komisi VI DPR, Firnando Hadityo Ganinduto kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).

Lebih jauh Anggota Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa dampak diskon harga tiket pesawat diprediksi liburan Nataru semakin meriah dan mampu membangkitkan ekonomi nasional. “Karena itu, destinasi wisata berpotensi kebanjiran pengunjung dan bisnis kuliner menjadi hidup. Sehingga efeknya menumbuhkan ekonomi daerah,” ujarnya lagi.

Pemberlakuan penyesuaian tarif sendiri akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024-2025, mulai 19 Desember 2024 sampai 03 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual. “Kita juga lakukan kunjungan kerja dan meminta langkah antisipasi terjadinya lonjakan penumpang,” terang politisi muda Partai Golkar.

Legislator dari Dapil Jateng I itu mendesak semua BUMN transportasi membuat langkah langkah mitigasi terkait dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan. “Kita juga sudah menemui PT.Pelni dan PT.ASDP untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga,” imbuhnya.

Sebelumnya, dua maskapai penerbangan  nasional, yalni Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group mulai menurunkan harga tiket pesawat kelas ekonomi untuk rute-rute domestik.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menyatakan kebijakan itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat mengurangi beban biaya perjalanan udara, sekaligus mendorong perekonomian nasional. Tiket dapat dipesan untuk periode perjalanan mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
“Harga tiket yang telah disesuaikan ini memberikan lebih banyak kemudahan, khususnya bagi publik yang ingin merayakan Natal, berlibur atau melaksanakan perjalanan bisnis,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).

Danang menegaskan, pihaknya mendukung program pemerintah dalam menyediakan kemudahan akses perjalanan bagi masyarakat selama periode Nataru. Dengan adanya penurunan tiket pesawat itu bisa mendukung kebutuhan masyarakat untuk pulang kampung, bertemu keluarga, atau melakukan perjalanan bisnis. “Dengan penawaran harga khusus, ini memungkinkan lebih banyak masyarakat menjangkau berbagai destinasi dengan biaya terjangkau,” imbuhnya.

Langkah yang sama juga dilakukan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bersama dengan anak usaha, Citilink. Perusahaan itu menerapkan implementasi kebijakan penurunan harga tiket rute domestik.

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menyampaikan pihaknya menyediakan 1,4 juta kursi penerbangan. Jumlah itu terdiri penerbangan Garuda Indonesia sebanyak 741.514 kursi penerbangan dan Citilink yakni 717.560 kursi penerbangan.
“Di tengah animo masyarakat dalam menyambut perayaan Nataru, kami
menerapkan kebijakan penurunan harga tiket rute domestik,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Wamildan mengaku penurunan harga tiket pesawat Garuda Indonesia Group telah memperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan penumpang pada libur akhir tahun.

Selama periode musim puncak liburan akhir tahun berlangsung, Garuda Indonesia Group memproyeksikan pengoperasian sedikitnya 8.199 frekuensi penerbangan. Itu didukung oleh kesiapan 94 armada yaitu 58 armada dari Garuda Indonesia dan 35 armada dari Citilink. “Dengan berlakukannya penurunan harga tiket ini, kami optimistis volume penumpang akan tumbuh positif yang tentunya akan berdampak langsung terhadap kinerja pendapatan Garuda Indonesia,” imbuhnya.***

Penulis : Eko Cahyono
Editor   : Eko Cahyono

BERITA POPULER

To Top