Infrastruktur

Genjot Pariwisata, Fasilitas VVIP Bandara DEO Sorong Perlu Dioptimalkan

Genjot Pariwisata, Fasilitas VVIP Bandara DEO Sorong Perlu Dioptimalkan
Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Rudy Mas'ud/Foto: Anjasmara

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Fasilitas Lounge VVIP Bandara Domine Eduard Osok (DEO) mendapat sorotan kalangan DPR. Karena dinilai belum representatif, padahal fasilitas lounge itu penting guna memberikan pelayanan para tamu, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. “Saya lihat memiliki destinasi wisata yang dikenal dunia yakni Raja Ampat, yang merupakan surga di wilayah Indonesia timur,” kata Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Rudy Mas’ud kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/12/2021).

Seperti diketahui, pengembangan Bandara DEO, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat dimulai 2011 hingga 2016, adapun fasilitas modern yang ditambahkan, yakni garbarata dan fixed bridge, baggage handling system, lift terminal, x-ray bagasi dan kabin multi view, walkthrough metal detector, dan penambahan fasilitas lainnya seperti: area konsesi, area kerbside dan pembaruan desain interior terminal. Total anggaran APBN yang digunakan yaitu sekitar Rp236 miliar.

Lebih jauh Anggota Komisi III DPR ini mendesak perlu pengembangan lounge bandara perlu di tingkatkan. Karena VVIP Lounge sangat penting bagi para tamu wisatawan dan pejabat yang memerlukan kecepatan dalam pelayanan keprotokolan VIP. “Tadi saya mendapat informasi, Kepala Bandara DEO, bahwa saat ini sedang ada proses pembangunan lounge VVIP oleh pemerintah daerah. Hal ini guna menunjang fasilitas bandara untuk memberikan kenyamanan,” ujarnya.

Harum-sapaan Rudy Masud, mendorong adanya sinergitas Pemerintah Pusat beserta daerah untuk segera menyelesaikan pembangunan tersebut. Kawasan wisata Raja Ampat ini dikenal dengan keindahan pemandangan bawah lautnya, sehingga fasilitas (bandara) sangat perlu dikembangkan dan ditingkatkan.

Politisi Partai Golkar itu mendapati informasi, bahwasanya bandara di Sorong akan merencanakan pembangunan embarkasi haji, sehingga nantinya diharapkan pemberangkatan haji di wilayah Indonesia bagian timur bisa melalui Bandara DEO. Karena selama ini pemberangkatan ibadah haji di wilayah timur termasuk dari Papua dan Papua Barat melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dengan adanya usulan pembangunan embarkasi haji, diharapkan, keluarga besar muslim yang ada di Papua Barat, tidak lagi harus berangkat ibadah haji melalui bandara di Makassar, dengan demikian pembangunan tersebut bisa lebih menghemat jarak tempuh,waktu dan menekan biaya haji. ***

Penulis     :   Arpaso
Editor       :   Budiono

BERITA POPULER

To Top