JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–Perum Bulog menegaskan sekitar 300.000 ton beras impor sudah masuk ke Indonesia. Kebijakan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). “Kita impor yang sudah masuk 300.000 ton beras lebih, dari (total) 500.000 ton, yang sisanya ini sekarang ada di lautan sama di pelabuhan, tunggu bongkar,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Lebih jauh Buwas-sapaan akrabnya menjelaskan beras impor tersebut berasal dari beberapa negara yaitu Pakistan, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. “India tidak ada, karena produksi dia besar,” tuturnya.
Kebijakan impor beras, kata Buwas, biasanya pemerintah memilih kualitas medium, tetapi saat itu pemerintah tak punya pilihan untuk mengimpor beras dengan kualitas premium. Namun ketika melakukan impor beras terjadi beberapa hambatan, salah satunya beberapa negara mulai menutup ekspor karena berdekatan dengan libur Natal. “Akhirnya kita dapat, tapi kondisi berasnya premium. Ya kita beli premium, enggak ada alasan, dengan kondisi yang ada. Makanya kita ambil, tapi itu jelas belinya berapa, harganya berapa, sesuai dengan pasar harga internasional dengan situasinya,” paparnya.
Diakui Buwas, beras impor yang sudah masuk masih menunggu bongkar muat lantaran cuaca dalam beberapa hari terakhir masih hujan. “Itu kapal kalau bongkar cuacanya harus clear, kalau enggak berasnya bisa rusak. Nah, itu yang akan ada hambatan sedikit, tapi semuanya sudah masuk dan tidak ada permasalahan,” pungkasnya.***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari