Perbankan

September 20234, Kontribusi SMF Tembus Rp2,2 Triliun

September 20234, Kontribusi SMF Tembus Rp2,2 Triliun
Kantor PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF)/Foto: dok SMF

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COMPT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) menegaskan memberi kontribusi Rp2,2 Triliun ke negara hingga September 2024. Adapun total penyaluran pinjaman mencapai Rp13,1 triliun, dengan rincian pinjaman komersial Rp9,37 triliun dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp3,8 triliun. “Sampai dengan September 2024, kami sudah berkontribusi untuk pajak dan dividen kurang lebih Rp2,2 triliun, Rp1,4 triliun dalam bentuk pajak dan Rp806 miliar dalam bentuk dividen,” kata Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa, (19/11/2024).

Lebih jauh Ananta menjelaskan bahwa pendanaan yang dilakukan melalui penerbitan surat utang dan menerima term loan tercatat sebesar Rp10,18 triliun. Dari sisi kinerja keuangan hingga September 2024, total aset SMF tercatat sebesar Rp50,2 triliun dengan liabilitas Rp31 triliun, di mana 85% berupa surat utang dan obligasi. “Ekuitas perusahaan mencapai Rp18,5 triliun,” ujarnya.

Sementara pendapatan tercatat sebesar Rp2,1 triliun. Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp1,7 triliun, laba bersih perseroan mencapai Rp418 miliar.“Prognosis kami untuk 2024 adalah Rp475 miliar untuk net profit, Insya Allah bisa kami capai,” tambahnya.

Beberapa indikator kinerja lainnya juga menunjukkan hasil yang positif, seperti multiplier effect 8,38 kali, Debt to Equity Ratio (DER) 2,2 kali, rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) di luar surat utang 6,25 persen, dan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) gross 0,003 persen.

PT SMF merupakan salah satu special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam ekosistem pembiayaan yang mendukung penyediaan dan akses terhadap hunian layak dan terjangkau bagi keluarga Indonesia. Perseroan sebagai liquidity provider di sektor perumahan memainkan peran krusial dalam memastikan pasar pembiayaan perumahan tetap likuid, stabil, dan efisien.***

Penulis  : Eko Cahyono
Editor    : Eko Cahyono

BERITA POPULER

To Top