Market

Gelar ‘Sareupna di pajajaran’, Najib Dorong Industri Pariwisata Berbasis Budaya Lokal

Gelar 'Sareupna di pajajaran', Najib Dorong Industri Pariwisata Berbasis Budaya Lokal
Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah di Pendopo Ki Sunda Ngalalana, Sukamena, Bandung/Foto: Dok Pribadi

BANDUNG, SUARAINVESTOR.COMIndustri pariwisata berbasis budaya (Cultural Tourism) dengan memanfaatkan kebudayaan sebagai objek wisata sangat diminati para wisatawan. Bahkan sektor industri wisata ini membuat wisatawan akan merasakan dan mempelajari berbagai kebudayaan tertentu. “Karena itu, upaya pelestarian dan pengembangan kekayaan Budaya Sunda merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Sunda ditengah gempuran budaya asing yang terus menggerus budaya lokal,” kata Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah melalui pesan WhatApps (WA) di Pendopo Ki Sunda Ngalalana, Sukamena, Bandung, Selasa (27/12/2022).

Politisi PAN ini mengaku sangat komit untuk terus melestarikan dan mengembangkan ragam kekayaan Budaya Sunda mulai dari bahasa, seni, kebudayaan, masyarakat dan sastra sunda. “Salah satu bentuk nyata, upaya pelestarian kekayaan budaya itu yakni dengan menggelar bedah buku berjudul ‘Sareupna di pajajaran’ karya Aan Permana Merdeka yang diterbitkan oleh Mandala Institute kepada masyarakat,” ujarnya lagi.

Gelar 'Sareupna di pajajaran', Najib Dorong Industri Pariwisata Berbasis Budaya Lokal

Acara Pustaka ‘Sareupna di pajajaran’ untuk menumbuhkan minat literasi generasi muda sunda dan mendorong lahirnya para Penulis Sunda/Foto: Dok Pribadi

Legislator dari Dapil Jawa Barat II ini menegaskan bahwa langkah menggali kekayaan Budaya Sunda merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Sunda ditengah gempuran budaya asing yang terus menggerus budaya lokal. “Acara Pustaka ‘Sareupna di pajajaran’ ini untuk menumbuhkan minat literasi generasi muda sunda dan mendorong lahirnya para penulis sunda,” terangnya.

Dikatakan Najib, penguatan karakter bagi masyarakat Sunda terutama terkait nilai-nilai budaya, khususnya bahasa sunda, harus digiatkan lagi oleh semua pihak.
Hal tersebut dikarenakan budaya, khususnya bahasa merupakan jati diri suatu bangsa yang memiliki peran dan fungsi yang sentral di kehidupan. “Bahasa merupakan simbol identitas jati diri suatu bangsa. Nah, sebagai orang sunda, tentu saya akan berusaha untuk merawat dan melestarikannya,” tutur pendiri Kelompok Senin Bambunesia.

Tampung Aspirasi

Dalam gelaran buku ‘Sareupna di pajajaran’ itu, Najib juga menyerap secara langsung berbagai aspirasi dari para budayawan, seniman dan masyarakat sunda lainnya.”Ya banyak lah (aspirasi yang disampaikan), nah, karena mereka itu (latar belakangnya) budayawan, seniman. Mereka speak very friendly, mereka biasa bicara dengan lugas, tegas, bebas. Kita sebagai legislator jangan hanya mau dan ingin di puji terus dong. Kayak tadi keluhan-keluhan yang disampaikan harus kita perjuangankan,” kata Pria kelahiran Bandung, 26 September 1977.

Hadir dalam acara itu yakni, Penulis buku ‘Sareupna di pajajaran’ Aan Permana Merdeka, Ketua Forum Seniman Kabupaten Bandung Ridwan CH Madris, Budayawan Sunda Budi Dalton, Peneliti Literasi Pusat Studi Sunda Atep Kurnia dan sejumlah tokoh sunda lainnya. ***

Penulis : M Arpas
Editor   : Kamsari

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

To Top