JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Ketua Umum DPP Pergerakan Aktifis Nahdliyin Nusantara (PeranNU), Dr. Andi Jamaro Dulung, Msi terus melakukan gerilya politik dan menemui sejumlah tokoh Nahdliyin di berbagai partai politik. Langkah ini dilakukan guna memperluas jaringan dan menggalang dukungan tokoh dan warga NU untuk pemenangan Anies Baswedan pada Pemilu 2024. “Pak Kiyai (KH. Muslih Abdul Karim) sepakat bahwa Anies Basweda adalah calon Presiden terbaik 2024. Dan untuk pemenangannya, dukungan eksponen NU sangat penting,” katanya usai pertemuan dengan Ketua Dewan Syari’ah DPP PKS pada Selasa malam (14/3/2024). Hadir pula dalam pertemuan tersebut, H Munawar, (Peran NU), Ustadz Ainurrofiq, Ustadz Dudi Al Hidayah dan Ustadz Muh Ikwan.
Mantan Komandan Pusat Satkornas Banser itu mengaku bahwa silaturahmi dengan KH Muslih Abdul Karim dilakukan semata-mata karena sesama tokoh NU. Apalagi merupakan sahabat lama, dimana KH Muslih Abdul Karim menjabat sebagai Pimpinan LDNU saat itu. Pertemuan dua tokoh ini berlangsung hangat. Karena memiliki latar belakang sesama NU, keduanya diketahui berada dalam dukungan yang sama terkait calon presiden untuk 2024 mendatang.
Saat disinggung soal ajakan bergabung dalam Peran NU, Andi Jamaro Dulung tak membantah bahwa KH. Muslih bersedia masuk dijajaran PeranNU dan bersama kader NU yang aktif di PKS. Mereka bersepakat untuk mensolidkan PeranNU mengajak warga dan tokoh NU lainnya untuk bersama-sama memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2024 nanti. “Pak Kiyai (KH. Muslih Abdul Karim) sepakat kalau Anies adalah calon Presiden terbaik 2024. Dan untuk pemenangannya, dukungan eksponen NU sangat penting,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam pembicaraan kedua tokoh tersebut juga membahas masalah calon Wapres untuk pendamping Anies, karena faktor cawapres sangat menentukan pemenangan Pilpres 2024.”Kami sempat menginventarisir daftar nama tokoh NU calon yang pantas jadi Wapres mendamping Capres ARB yang masuk dalam diskusi semalam. Antara lain, Khofifah, Muhaimin Iskandar, Ali Masykur Musa, Yeni Wahid, Nasaruddin Umar dan Mahfud MD,” beber Andi Jamaro.
Nama-nama tersebut kata Andi Jamaro, sama dengan wacana yang berkembang dalam berbagai pertemuan DPP PeranNU. Meski demikian, mereka sepakat jika penentuan Calon Wapres menjadi domain dan otoritas tiga partai pengusung (Nasdem, PKS dan Demoktat) bersama Calon Presiden.
Apapun itu, lanjut Mantan Ketua PBNU dua Periode ini, PeranNU menunggu keputusan dari pemegang otoritas. “PeranNU sama sekali tidak mempermasalahkan jika pemegang otoritas sudah memilih siapa pun calon Wapres. Baik dari kader NU atau pun Cawapres yang dipilih dari internal partai pengusung, yakni AHER (PKS) atau AHY (Demokrat),” tutupnya mengakhiri perbincangan. ***
Penulis : Budiana
Editor : Budiana