Market

Agustus 2024, BI Banten: Inflasi Tembus 2,45 Persen

Agustus 2024, BI Banten: Inflasi Tembus 2,45 Persen
Gedung baru KPw BI di Provinsi Banten yang berlokasi di Jalan Raya Serang/Foto; dok Kompas.com

SERANG, SUARAINVESTOR.COMBank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengungkapkan bahwa inflasi di Banten tertinggi di Pulau Jawa yakni mencapai 2,45 persen hingga Agustus 2024. Tentu diperlukan kewaspadaan melalui evaluasi serta penyusunan rencana program pengendalian inflasi ke depan. “Saat ini inflasi di Banten tercatat sebesar 2,45 persen, dan ini masih tertinggi di Pulau Jawa hingga Agustus. Kita target bisa berada di 2 persen dan ini suatu tantangan paling tidak kita masuk di tengah-tengah agar inflasi ini stabil,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, Jumat (27/9/2024).

Oleh karena itu, Ameriza menambahkan bahwa untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi tim TPID se Provinsi Banten melakukan kunjungan ke Jawa Tengah agar dapat belajar dengan TPID Jawa Tengah yang tercatat terbaik di Pulau Jawa pada tahun 2023. “Tujuan kami untuk belajar bagi TPID yang ada di Banten, diharapkan setelah kunjungan kita dapet ilmu yang dapat diterapkan di Banten. Kegiatan ini juga masuk kedalam program jangka ujarnya.”

Pihaknya, kata Ameriza, pengendalian inflasi ini harus menjadi konsen dan kerjasama tim agar inflasi di Banten masuk di angka rata-rata atau dibisa dibawah angka nasional. “Harus ada konsen kami agar inflasi di Banten masuk di angka rata-rata. Kami 2 persen aja sudah senang. Makanya kami melakukan studi banding ke jawa tengah yang mendapatkan penghargaan dari sisi inflasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menambah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui sumber Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat sebanyak 988 ton beras untuk pengendalian laju inflasi. Karena itu, untuk memperkuat ketersediaan pangan di Provinsi Banten, maka Pemprov Banten berencana untuk menambah Cadangan Pangan Provinsi (CPP). “Saat ini Pemprov Banten memperoleh dana insentif fiskal sebesar Rp13 Miliar dari Pemerintah Pusat. Rencananya, dana insentif fiskal tersebut, akan digunakan untuk membeli beras guna menambah cadangan pangan pemerintah,” katanya, Selasa (24/9/2024).

Dikatakan Virgojanti, secara umum ketersediaan pangan di Banten tetap tersedia, dan cadangan beras milik Pemprov Banten yang saat ini ada di angka 770 ton dan akan ditambah lagi sebanyak 988 ton beras. “Jadi kami akan mempunyai cadangan pangan sampai 1.700 ton. Minimalnya sebetulnya hanya 1.300 ton, tapi kita bisa penuhi lebih. Dana tersebut bersumber dari dana insentif fiskal sebesar Rp13 Miliar. Itu akan di belanjakan sebagian untuk memperkuat cadangan beras pemerintah daerah,” terangnya lagi.

Lebih lanjut Virgojanti menuturkan, rencana pembelian tambahan cadangan pangan itu dilakukan supaya bisa meminimalisir kekurangan pangan saat adanya bencana seperti bencana kekeringan atau bahkan adanya inflasi di sektor pangan. Terlebih, kata dia, untuk mengantisipasi adanya lonjakan pembelian komoditas pangan jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.  “Ini kan kita khawatir takut ada bencana kekeringan dan sebagainya yang nanti itu cadangannya bisa kita alokasikan untuk hal itu. Apalagi saat ini sudah mau masuk masa pilkada, mungkin ada pembelian besar-besaran untuk dibagikan kepada masyarakat dan lain sebagainya. Maka kita perlu antisipasi itu,” pungkasnya. ***

Penulis    :   A Rohman

Editor      :   Chandra

BERITA POPULER

To Top