Industri & Perdagangan

Presidensi G20 Berpotensi Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata RI

Presidensi G20 Berpotensi Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata RI
Industri pariwisata bali/Sumber Foto: mediaindonesia.com

LABUAN BAJO, SUARAINVESTOR.COM-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengklaim sejumlah rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia memberi dampak positif bagi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air. Hal itu karena berbagai kegiatan G20 diikuti hampir 21 ribu delegasi dengan rincian 4.581 delegasi pada level pertemuan tingkat menteri, 1.212 delegasi pada Deputies / Sherpa Meeting, 8.330 delegasi Working Group Meeting dan 6.436 delegasi Engagement Groups Meeting. “Bila masing-masing delegasi membawa 4- 5 orang, maka total jumlah pihak yang datang pada pelaksanaan forum G20 sepanjang 2022 mencapai sekitar 100 ribu orang,” kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fransiskus Xaverius Teguh, Senin (11/7/2022).

Menurut Teguh, dengan hitungan seperti itu maka setiap investasi yang ditanamkan Indonesia untuk menarik wisatawan berkunjung akan terbayarkan. “Pada event di Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) kita investasikan Rp2 triliun. Berdasarkan kajian yang dilakukan akan menghasilkan multiplier effect Rp5 triliun hingga Rp7 triliun. Di Presidensi G20 kita juga lakukan investasi untuk daerah wisata. Hasilnya pasti investasi itu akan kembali,” ujarnya.

Lebih jauh Teguh menambahkan saat ini jumlah wisatawan yang masuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencapai 20 ribu orang. Sementara itu di Labuan Bajo sudah 2 ribu orang. “Jadi pelaksanaan Presiden G20 amat membantu pemulihan sektor pariwisata,” katanya.

Namun Teguh mengakui kondisi pariwisata saat ini masih belum pulih sepenuhnya ke level sebelum pandemi. Terkoneksi kembali 1 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia ke dalam ekosistem pariwisata, katanya, sebagai target pemulihan. Mutual recogniton atau sikap saling mengakui langkah-langkah yang telah dilakukan negara menjadi penting, Seperti penggunaan vaksin yang diakui tiap negara. “Dengan adanya mutual recognition, tidak ada lagi hambatan perjalanan, sehingga lalu lintas wisatawan berjalan lancar dan ini mendukung pemulihan,” katanya.

Terkait dengan hal konkret yang akan dilakukan para pelaku pariwisata negara G20, kata dia, Pokja Pariwisata G20 terus menjalin komunikasi dengan para mitra untuk terus mengembangkan SDM pariwisata guna menunjang pariwisata berkelanjutan. Sherpa Meeting kedua di Labuan Bajo diikuti seluruh negara anggota G20, dengan 19 anggota G20 hadir secara fisik dan satu secara virtual. Turut hadir juga 6 negara undangan dan 9 organisasi internasional.

Pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan Bajo 9-13 Juli dilaksanakan back-to-back dengan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri G20 di Bali pada 7-8 Juli 2022 dan pertemuan tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral G20 pada 13-14 Juli 2022. Labuan Bajo dipilih untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempromosikansalah satu destinasi wisata premium.***

Penulis  :   Iwan Damiri
Editor    :   Kamsari

 

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top