JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Hikmahanto Juwana mengatakan komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian dan membangun rumah sakit di Gaza merupakan langkah nyata dalam membantu rakyat Palestina yang tengah dilanda konflik dengan Israel.
Menurutnya, pernyataan Prabowo Subianto yang kini menjabat menteri pertahanan itu merupakan tawaran Indonesia yang menjadi salah satu bahan diskusi dalam KTT di Yordania dalam misi perdamaian Palestina. “Apa yang disampaikan oleh Menhan Prabowo adalah dalam rangka mewujudkan Koalisi Kemanusiaan atau Coalition of Humanity dan dapat menjadi tawaran Indonesia bagi negara-negara yang hadir di KTT Yordania,” kata Hikmahanto dalam diskusi Dialetika Demokrasi bertajuk “Aksi Demo Bela Palestina Menyebar ke Seluruh Dunia” di Gedung DPR, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, keberanian Indonesia ini akan dilihat oleh negara-negara lain dan merupakan aksi konkret yang akan membuat Amerika Serikat akan gentar dan membuat Israel juga akan khawatir. Dia berharap kekhawatiran itu akan bisa menghentikan apa yang dilakukan oleh Israel di mana Perserikatan Bangsa Bangsa seolah-olah tidak berkutik
Guru Besar Ilmu Hukum Internasional ini mengatakan koalisi kemanusiaan ini mirip dengan Coalition of the Willing yang dibentuk pada tahun 2003, saat Amerika Serikat hendak menginvasi Irak. Misi kemanusiaan ini bisa dilakukan kembali, mengingat banyak negara mendukung Palestina, meskipun belum ada tindakan konkret untuk mendamaikan Israel dan Palestina. “Saat ini banyak negara-negara yang sudah mengecam tindakan Israel yang tidak hanya negara yang berpenduduk mayoritas Islam tetapi juga negara-negara Eropa bahkan masyarakat seperti mahasiswa di universitas ternama di AS,” katanya.
Sementara itu, Wakil BKSAP DPR, Sukamta mengatakan bahwa serangan Israel ke kamp pengungsi di Rafah, Paletina bukan sekadar memburu kelompok militan Hamas. Menurutnya, serangan itu memang didesain untuk menghabisi negara Palestina dengan menghancurkan seluruh sarana kehidupan, infrastruktur, jalan-jalan, dan pemerintahan. “Dulu awalnya saya menduga ini hanya akan membebaskan sandera dan melumpuhkan Hamas, tapi kemudian ternyata melumpuhkan Hamas itu tidak bisa ketika masih ada warga negara Palestina di situ,” ujarnya. Selain itu politisi PKS itu meyakini Israel telah memulai langkah genosida yang terang-terangan merupakan pelanggaran berat hak azasi manusia.
“Saya makin yakin bahwa yang mereka ingin lakukan itu genosida. Bantuan dimusnahkan dan orang dibuat lapar, yang sakit enggak bisa diobati dan Palestina tidak bisa dihuni lagi.***
Penulis : John A Oktaveri
Editor : John A Oktaveri
