JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–PT.Indonesian Tobacco,Tbk berhasil meraup laba bersih Rp4,2 miliar pada kuartal I 2023. Laba bersih ini meningkat 9,45 persen sebesar Rp4,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,8 miliar. “Kinerja positif perseroan adalah bentuk komitmen manajemen perseroan yang terus menjadi momentum perseroan untuk selalu kuat bertumbuh dan bertahan lebih kuat di masa mendatang dan mampu melewati segala rintangan pascapandemi,” kata Direktur Indonesian Tobacco, Andre Martinus di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Lebih jauh Andre menjelaskan bahwa emiten berkode ITIC IJ meraup pendapatan pendapatan sebesar Rp68,1 miliar, meningkat 14,5 persen pada kuartal I 2023. Pendapatan tersebut meningkat 14,5 persen atau Rp8,6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp59,5 miliar.
Menurut Andre, kinerja perusahaan yang baik tersebut merupakan hasil dari komitmen perseroan untuk terus menciptakan nilai untuk para stakeholder. “Kinerja perseroan yang sangat baik ini adalah hasil pertumbuhan penjualan di existing market, perbaikan distribusi dan pemerataan area penjualan,” paparnya.
Pun begitu, lanjut Andre, diiringi dengan peningkatan perbaikan mutu produksi tembakau dan pengendalian proses kerja untuk mengendalikan biaya untuk peningkatan kualitas performa keuangan dan komitmen perbaikan kinerja organisasi yang berkelanjutan. Pada kuartal I 2023, Indonesian Tobacco membukukan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp11,5 miliar. Angka itu menurun 0,49 persen dibandingkan kuartal I pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp11,6 miliar.
Sepanjang 2022, Indonesian Tobacco membukukan pendapatan sebesar Rp279 miliar, atau meningkat 17,11 persen dibandingkan pendapatan pada 2021 sebesar Rp238 miliar. Sedangkan dari aspek EBITDA, perusahaan produsen tembakau iris tersebut membukukan Rp54,9 miliar.
Andre menjelaskan, sejak tahun 2020, perseroan memperlihatkan komitmen nyata dengan melakukan perbaikan kinerja yang berkesinambungan dengan peningkatan laba bersih pada 2020 sebesar Rp 6,1 miliar dan pada 2021 yang dibukukan Rp 18,4 miliar. Untuk 2022, laba bersih Perseroan sebesar Rp 23,9 miliar atau meningkat 30,4 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Perseroan juga memperbaiki kinerja dengan penurunan liabilitas sebesar 6,5 persen dengan perbandingan liabilitas perseroan pada 2021 sebesar Rp202 miliar dan pada 2022 turun sebesar Rp 188,9 miliar. “Kenaikan aset sebesar 5 persen, aset perseroan di tahun 2021 adalah sebesar Rp526,7 miliar, dan di tahun 2022 adalah sebesar Rp553,2 miliar. Perseroan juga membukukan kenaikan ekuitas sebesar 12,2 persen di tahun 2021, ekuitas perseroan adalah sebesar Rp 324,7 miliar dan di tahun 2022 ekuitas perseroan meningkat sebesar Rp364,3 miliar,” pungkasnya.***
Penulis : Budiana
Editor : Budiana
