JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM– BUMN Farmasi, PT.Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat kenaikan kas Rp2,15 triliun. Hal tersebut didukung dengan diperolehnya dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). “KAEF telah membukukan cashflow positif 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp2,15 triliun dari tahun 2021 senilai Rp748 miliar,” kata Direktur Utama KAEF, David Utama, Jumat (7/4/2023).
Adapun aksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar Rp1,86 triliun disertai dengan pembebanan pajak sebesar Rp76 miliar. Selain itu, kata David, pada 2022 entitas anak KAEF yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar Rp24 miliar akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umroh selama pandemi.
Dengan adanya aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp109 miliar. Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing. “Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF dan industri kesehatan di Indonesia,” ujarnya lagi.
Dikatakan David, KAEF optimistis pada 2023 kinerja dapat tetap tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif serta Cash Flow Operation yang tetap terjaga positif hingga akhir 2023.”KAEF terus berkomitmen mendukung Pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat,” ucapnya.
KAEF turut berpartisipasi menyelenggarakan program vaksinasi COVID-19, penyediaan dan penyaluran obat antiviral untuk COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia.
Di tengah kondisi ini, KAEF senantiasa melakukan upaya efisiensi dalam mendukung keberlangsungan bisnisnya. Sepanjang tahun 2022, KAEF telah menurunkan beban usaha sebesar 5,41 persen atau Rp189 miliar dibandingkan tahun 2021. “Efisiensi beban usaha dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.”
KAEF melihat prospek industri farmasi dan layanan kesehatan pada tahun 2023 masih mengalami pertumbuhan, mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak. Di awal 2023, KAEF telah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar. Selain itu, Kimia Farma juga telah melakukan Non Deal Roadshow (NDR) dengan para investor untuk mendapatkan bisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini.***
Penulis : Budiana
Editor : Budiana