JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-–PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) meluncurkan tiga produk terbaru pada 2022. Adapun tiga produk itu, fitur kredit, implemetasikan teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS) dalam transaksi, dan menjadi salah satu bank penyelenggara rekening dana nasabah (RDN). Perusahaan bekerja sama dengan beberapa sekuritas besar terkait layanan RDN. “Peluncuran fitur kredit merupakan salah satu langkah strategis pengembangan bisnis perusahaan dan juga memperluas layanan yang disediakan perseroan melalui aplikasi untuk menjawab kebutuhan nasabah,” kata Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/01/2022).
Menurut Tjandra, tujuan penyediaan rekening RDN ini adalah agar nasabah bisa merasakan mudahnya melakukan transaksi jual beli saham atau instrumen investasi lain di pasar modal langsung melalui rekening BNC.
Selain itu, kata Tjandra, BNC juga akan meluncurkan Digital Lending atau fitur kredit yang akan tersedia di aplikasi Neobank pada triwulan pertama tahun ini. “Dengan hadirnya fitur Neo Pinjam (Neo Loan) tersebut, BNC akan terus fokus melakukan pengembangan digital dan terus berinovasi memberikan layanan dan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat,” terangnya.
Lebih jauh Tjandra menjelaskan fitur kredit ini menyasar masyarakat menengah ke bawah. Rencananya akan ada tiga jenis kredit langsung yaitu kredit cicilan (Cash Installment), payday loan (Instant Cash) dan juga Buy Now Pay Later (BNPL). “Untuk triwulan pertama di tahun 2022 ini BNC akan mulai dengan kredit cicilan dengan tenor 2 bulan sampai 24 bulan dan jumlah pencairan mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 15 juta,” ujar dia.
Sebagai informasi fitur kredit atau pinjaman digital ini sudah diluncurkan melalui sinergi ekosistem Bank Neo Commerce, yaitu melalui aplikasi Akulaku mulai pertengahan November 2021.
Sampai dengan Januari 2022, sudah terdapat kurang lebih 200.000 debitur, dengan dana yang sudah dicairkan sebesar Rp 656 miliar. “Besarnya dana yang sudah dicairkan ini menunjukkan kebutuhan nasabah akan layanan kredit sangat besar dan BNC hadir untuk menjawab permintaan tersebut,” kata Tjandra.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga akhir tahun lalu, penyaluran pinjaman fintech mencapai Rp 12,97 triliun per November 2021, atau meningkat 50,98 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pinjaman online itu disalurkan kepada 12,67 juta entitas peminjam (borrower). Selain itu, pada triwulan pertama tahun 2022 ini BNC juga akan menyediakan layanan pembayaran QRIS agar proses transaksi menjadi lebih mudah dan efektif serta mewujudkan program Indonesia menuju cashless society.
Pemanfaatan QRIS akan semakin besar seiring semakin tingginya adopsi masyarakat terhadap pembayaran cashless, meningkatnya jumlah merchant yang menggunakan QRIS, yang mana akibat dari pandemi yang mempercepat adopsi digital. “Pada kuartal satu ini, kami juga berencana meluncurkan fitur QRIS. Itu fitur lainnya di luar yang sedang kami finalisasikan, yaitu persiapan menjadi bank penyelenggara RDN serta akan di- launching-nya digital lending untuk mencapai target penambahan nasabah kami di tahun 2022 ini yaitu sebesar 15 juta nasabah,” kata Tjandra. ***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari