JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kementerian Perhubungan diminta bersinergi dengan perusahaan otobus terkait pembangunan terminal-terminal bus yang memenuhi standar nasional dan lokasi yang strategis. Karena perusahaan otobus antar kota propinsi dan kabupaten (AKAP) ini rata-rata memiliki pool yang bagus. “Konsep dan desainnya disesuaikan dengan kearifan lokal. Bahkan pool-pool milik perusahaan otobus ini lebih lengkap, ada workshop, rumah makan dan lain-lainnya,” kata Anggota Komisi V DPR, Eddy Santana Putra saat rapat dengar pendapat dengan Dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan, terkait evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2022 sampai Mei 2022 dan membahas alokasi anggaran K/L TA 2023 Masing-masing unit Eselon I di Jakarta, Rabu, (8/6/2022).
Pada umumnya, kata mantan Walikota Palembang ini pengusaha otobus ini memiliki pengalaman panjang terkait pembangunan pool (terminal). Sehingga pemerintah perlu mengajak peran serta pengusaha bus ini agar pembangunan terminal tidak terkesan asal jadi. “Jadi perlu diajak bicara mereka, misalnya saja ada lahan 10 ha, ya dibagi-bagi saja pengaturannya, bagaimana cara membangun yang bagus terminal,” ujarnya.
Sebab, kalau tidak, kata Politisi Gerindra, maka terminal yang dibagun pemerintah tidak terpakai secara baik. Sehingga ujung-ujungnya, bus-bus yang beroperasi itu tak masuk terminal, bahkan hanya beraa di depan terminal. “Setelah itu, adapula oknum yang tidak jelas kemudian memungut retribusi. Jadi kita harus evaluasi hal-hal seperti ini,” tegasnya.
Lebih jauh Eddy menjelaskan bahwa bus-bus AKAP ini lebih senang berada diterminal miliknya sendiri. “Karena, mereka merasa lebih aman dan nyaman ditempatnya masing masing, karena tidak ada calo, tak ada preman dan lain-lainnya,” imbuhnya. ***
Penulis : Eko
Editor : Eko