Market

Dampak Covid-19, Gelora: Rakyat Sudah Kelelahan Secara Psikologis-Ekonomi

Dampak Covid-19, Gelora: Rakyat Sudah Kelelahan Secara Psikologis-Ekonomi
Ketua umum Partai Gelora Anis Matta

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Pandemi Covid-19 yang cukup panjang mengubah semua tatanan kehidupan. Sekarang krisis sudah bergerak dari krisis kesehatan ke krisis ekonomi dan masyarakat sudah mulai kelelahan. “Kelelahan terjadi pada sisi psikologi dan ekonomi. Ini yang harus dicermati oleh semua pihak, terutama para pengambil kebijakan,” kata Ketua umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (7/6/2020).

Menurut Anis, krisis telah menyebabkan ketidakpastian yang panjang dan sangat mempengaruhi mood masyarakat. Karena itu, setiap kebijakan penanganan dan pemulihan pasca-pandemi harus betul-betul memperhatikan “stamina psikologis” masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh kata Anis, justru yang memakan energi adalah ketidakpastian. “Tidak pasti apakah kita sendiri terinfeksi atau tidak, tidak pasti apakah keluarga kita aman, dan tidak pasti kapan krisis ini berakhir,” ungkap Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968.

Diakui Anis, sejak pandemi Covid-19, rapat-rapat partai beradaptasi dengan kondisi. Rapat-rapat partai tetap berjalan, bahkan undangan ceramah juga masih banyak. “Karena itu saya menyiapkan perangkat virtual/online supaya interaksi dan komunikasi dengan teman-teman di seluruh Indonesia tetap nyambung,” terangnya.

Malah Partai Gelora-pun melakukan adaptasi digital dalam mengurus pendaftaran dan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM RI. Sebagian besar proses itu dilaksanakan secara online.

Bahkan, penyerahan SK Menteri Hukum& HAM RI tentang pengesahan badan hukum dilaksanakan lewat pertemuanonline antara Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly dan pemimpin Partai Gelora, serta disaksikan oleh seluruh pengurus Gelora tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari Sabang sampai Merauke. “Saya mengapresiasi Pak Yasonna dan tim yang mampu beradaptasi dan melakukan digitalisasi sehingga pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” tutur Anis lagi.

Terkait soal studio mini, Anis mengaku selama Work From Home telah membuat serial video yang diberi judul “1 Menit Bersama Islam” yang ditayangkan setiap dua hari sekali di YouTube. Sampai sekarang seri itu masih dikerjakan.

Selain itu, dia memberi ceramah Ramadan lewat aplikasi zoom yang juga disiarkan lewat platform-platform media sosial Instagram, Facebook, dan YouTube. “Ceramah Ramadan kali ini menarik, beberapa kali dengan tuan rumah yang berbeda, dengan audiens yang tidak terbatas karena online. Walaupun tuan rumahnya di Surabaya, yang mengikuti dari seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri. Inilah keunggulan teknologi dalam membuka ruang-ruang komunikasi,” kata Anis.

Anis bercerita bahwa soal teknologi diserahkan kepada anak-anaknya yang masuk generasi milenial dan Gen Z. “Semua saya serahkan ke anak-anak. Mereka adalah generasi ‘digital native’, dikasih gadget sebentar saja sudah di-oprek. Begitu juga detail-detail di media sosial,” kata Anis yang pada Sabtu (6/6) menyampaikan ceramah daring bertema “Elemen-Elemen Perubahan menurut Al-Qur’an”.

Dikatakan Anis, dirinya sudah mulai mengumpulkan alat-alat sejak awal penetapan work from home pada pertengahan Maret 2020, masih ada alat-alat yang dipinjam dari anak-anaknya. “Ada dua HP yang masih pinjam dari anak-anak saya. Jadi kalau saya live streaming, mereka tidak bisa main medsos atau WA-an. Mereka ngomel dan menyuruh saya beli, tapi saya bilang tokonya tutup karena pandemi,” pungkasnya sambil tertawa. ***

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top