Perbankan

BRI: Dampak Pandemi Lebih Besar Ketimbang Krisis 1998

BRI: Dampak Pandemi Lebih Besar Ketimbang Krisis 1998
Kantor BRI di Gedung Parlemen/Foto: Anjasmara

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COMPT.Bank Rakyat Indonesia menegaskan dampak pandemi COVID-19 dirasa lebih besar dibandingkan dengan krisis keuangan yang terjadi pada 1998. Bahkan BRI telah menyalurkan porsi kredit UMKM sepanjang 2022 sebesar 42 persen atau diatas target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. “Pengusaha pada 1998 mungkin krisis tidak signifikan, karena lebih butuhkan transaksi keluar, tapi kalau pandemi, memberikan tantangan bagi kami perbankan,” kata Vice President Microsales Management Division PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Asep Nugraha Sukma di Jakarta, Jumat, (3/3/2023).

Ia pun menuturkan, sebagai upaya mengantisipasi dampak yang lebih dalam terhadap UMKM, pemerintah sempat mengeluarkan berbagai langkah termasuk bantuan sosial hingga beragam subsidi.

Presiden Jokowi, lanjutnya, bahkan meminta perbankan melakukan peningkatan penyaluran kredit bagi UMKM sebesar 30 persen, sehingga sebagai salah satu lembaga perbankan pelat merah, tak ada alasan untuk tidak membantu UMKM yang merupakan tulang punggung penggerak ekonomi nasional.

Adapun penyaluran kredit ini turut mengakomodir kebutuhan UMKM sektor kelautan perikanan, yakni penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp252 triliun pada 2022 kepada 6,5 juta UMKM. “Dan UMKM sektor perikanan menjadi salah satu target kami dan Alhamdulillah sudah mencapai dua digit,” tukasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, BRI turut mendorong berkembangnya UMKM sektor kelautan dan perikanan melalui empat strategi, di antaranya meningkatkan kapabilitas SDM & infrastruktur, rejuvenasi produk & layanan, membangun ekosistem digital, serta program pemberdayaan kepada para pelaku UMKM.

BRI juga menyediakan pinjaman dengan berbagai segmen, mulai dari unfeasible dan unbankable, feasible dan unbankable, hingga feasible dan bankable berdasarkan literasi dasar, literasi bisnis, dan literasi digital dengan memperhatikan ekosistem bisnis perikanan, salah satunya yang terintegrasi dengan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA), serta fasilitas pembiayaan Pasar Rakyat Indonesia (PARI).***

Penulis : Iwan Damiri
Editor   : Kamsari

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top