Market

Wisatawan Masuk, Hafisz Tohir Berharap Ekonomi Bali Bangkit 5% – 7%

Wisatawan Masuk, Hafisz Tohir Berharap Ekonomi Bali Bangkit 5% - 7%
Achmad Hafisz Tohir, Anggota Komisi XI DPR Fraksi PAN/Foto: Anjasmara

NUSA DUA, SUARAINVESTOR.COM-Pembukaan penerbangan internasional menuju Bali membuat denyut nadi pariwisata kembali hidup. Setidaknya penurunan level PPKM menjadi harapan masyarakat Bali agar ekonomi kembali bergairah. “Mudah- mudahan Bali segera rebound kembali ekonominya dari minus 11% menjadi 5 % sampai dengan 7% untuk tahun 2022,” kata Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir kepada suarainvestor.com melalui pesan WhatApp (WA), di Nusa Dua, Bali, Sabtu (30/10/2021).

Lebih jauh Hafisz menjelaskan Komisi XI DPR bersama mitra kerja, yakni BI, OJK, LPS, Kemenkeu, Himbara, BPK RI, BPS, Bappenas dan lain-lainnya, serta seluruh stakeholder Industri Jasa Keuangan se Bali membahas sejumlah paparan ekonomi saat ini. “Kita tahu, ekonomi Bali yang mengandalkan pariwisata sangat terpukul akibat pandemi,” ujarnya yang mengaku sedang bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI,  29 November-31 November 2021.

Diakui Hafisz, pelaksanaan vaksinasi di Bali hampir mencapai 100 persen. Namun begitu masyarakat tidak boleh lengah sedikitpun, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. “Kita harus mengantisipasi serangan Covid-19, gelombang ke tiga,” imbuhnya.

Tim Komisi XI DPR bersama mitra kerja membahas ekonomi Bali/Foto: Anjasmara

Tim Komisi XI DPR bersama mitra kerja membahas ekonomi Bali/Foto: Anjasmara.

Sebelumnya, pemerintah mulai membuka pintu bagi wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing dari 19 negara untuk masuk ke Bali pada Kamis (14/10/2021) ini.

Kebijakan ini dilakukan demi memulihkan ekonomi Bali yang terpuruk akibat pandemi covid-19.

Ada 19 negara yang diizinkan masuk, yakni Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Yang jelasz pertimbangan 19 negara itu dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kasus penularan covid-19 di negara- negara tersebut tercatat rendah. ***

Penulis. :  Iwan
Editor    :  Kamsari

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top