Headline

Volume Ekspor Pisang Kirana ke Tiongkok Terus Melonjak

Volume Ekspor Pisang Kirana ke Tiongkok Terus Melonjak

JEMBER-Pasar ekspor dan permintaan pisang mas kirana ke Tiongkok cukup tinggi. Bahkan nilai ekspornya terus merangkak naik. “Volume ekspor terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar Tiongkok akan komoditas buah pisang tersebut,” kata Asisten Manajer Perkebunan Zelandia PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Firman Solihin, Sabtu (30/7).

Lebih jauh Firman menceritakan ekspor pisang mas kirana ke China sebanyak 18 ton per minggu. “Pangsa pasarnya cukup bagus, bahkan ekspor sebanyak 18 ton per minggu ke China tersebut masih kurang, karena komoditas pisang sangat dibutuhkan sekali di sana,” tambahnya.

Diperkirakan, kata Firman, nilai ekspor bakal bertambah karena pengiriman yang ada saat ini dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sana. “Saat ini harga pisang mas kirana yang diekspor diatas Rp 8.000 per kilogram,” jelasnya lagi.

Ekspor perdana pisang mas kirana yang ditanam PTPN XII dimulai sejak November 2014 dengan peluncuran perdana ekspor ke China sebanyak 3.840 kilogram yang terbagi dalam 384 karton. Pada ekspor pisang perdana itu dibeli seharga Rp 6.100 per kilogram, lebih tinggi dibanding harga beli di pasar lokal.

Selain memenuhi kebutuhan ekspor, lanjut dia, PTPN XII juga mengirimkan pisang mas kirana ke sejumlah “hypermarket” dan pasar swalayan (supermarket) ke sejumlah kota di antaranya Surabaya, Jakarta, Solo, dan Yogyakarta. “Jumlah pisang yang dikirim ke sejumlah daerah di dalam negeri sebanyak 3 ton per minggu dengan harga jual berkisar Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per kilogram,” terangnya.

Menurut Firman, pisang mas kirana ditanam di sejumlah kebun milik PTPN XII yakni Perkebunan Zelandia, Glantangan, dan Silosanen, namun luasan terbanyak berada di Perkebunan Zelandia yang mencapai 400 hektare. “Luas lahan pisang mas kirana di Kebun Silosanen dan Glantangan masing-masing sekitar 200 hektare, sehingga total luas lahan pisang mencapai 800 hektare di Jember,” tuturnya.

Dikatakan Firman, pisang dipilih untuk ditanam karena memiliki nilai jual tinggi dan dibutuhkan pasar lokal maupun ekspor, bahkan daya serap pasar pisang mas kirana juga cenderung meningkat. “Tanaman pisang mas kirana tersebut hanya tumbuh di Kabupaten Lumajang dan Jember, serta cocok dibudidayakan di sejumlah kebun milik PTPN XII,” ujarnya.

Firman mengatakan keunggulan pisang mas kirana dibandingkan pisang lain yakni ukurannya pas saat disantap, penampilannya cantik dengan bentuk buah panjang bulat dan lingir buah hampir tidak tampak, kulit buah berwarna kuning bersih, dan daging buah berwarna kuning cerah dengan rasa manis dan legit.

“Rasanya memang sangat manis dan bulir buahnya tidak mudah patah, serta khasiat buah pisang sangat baik untuk kesehatan tubuh karena kandungan gizi yang cukup banyak dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi,” paparnya. ***

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top