Market

Tren Covid-19 Naik Lagi, Anas Thahir: Prihatin, Kedisiplinan Prokes Turun

Tren Covid-19 Naik Lagi, Anas Thahir: Prihatin, Kedisiplinan Prokes Turun
Anggota MPR RI, Anas Thahir Sedang Memaparkan Sosialisasi 4 Pilar/Foto : Anjasmara

BANYUWANGI, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintah diminta lebih waspada terhadap ancaman lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini, terutama menjelang akhir tahun 2021, libur natal dan tahun baru (Nataru). Apalagi serangan gelombang ketiga Covid-19 ini diprediksi puncaknya pada Desember 2021. “Kita lihat ada tren kenaikan kasus cukup signifikan di beberapa daerah. Keterisian rawat inap rumah sakit di 43 kabupaten/kota juga meningkat termasuk di Wisma Atlet. Ini jadi lampu kuning bagi pemerintah dan masyarakat,” kata Anggota FPPP MPR-RI, Anas Thahir di sela-sela pelaksanaan sosialisasi empat pilar MPR RI, Banyuwangi, (22/11/2021).

Lebih jauh Anggota Komisi X DPR RI mengimbau pemerintah, tidak boleh lengah dengan adanya tren kenaikan tersebut. Karena melonjaknya kasus baru covid sudah terjadi di Eropa dan beberapa negara lain. “Ini jadi lampu kuning bagi pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.

Namun pihaknya sedih dan prihatin, karena masyarakat mulai terlena dengan penurunan level PPKM. “Saya melihat hampir di semua daerah terjadi penurunan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan prokes. Tidak seperti pada awal-awal pandemi, sekarang mulai banyak yang abai bahkan sembrono. Ini memprihatinkan,” lanjut Anas lagi.

Politisi PPP ini mendesak pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakan-kebijakan pelonggaran yang saat ini berjalan. “Paling tidak satgas penanganan covid harus selalu siaga mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Apalagi menjelang akhir tahun.”

Selain itu, lanjut Anas, dalam menangani tren kenaikan kasus baru harus ada evaluasi dan proyeksi yang jelas, seperti meninjau kembali penerapan PPKM di daerah-daerah. “Harus dicek betul data di daerah, apakah ini (PPKM) level 1 atau 2 dan seterusnya. Jangan sampai keliru, sehingga menyebabkan masyarakat lengah terhadap ancaman Covid,” jelasnya.

Anas juga meminta pemerintah mewaspadai adanya kemungkinan masuk nya varian-varian baru dari luar negeri yang saat ini sudah muncul di negara-negara lain.

Mantan Wakil Sekjen PBNU ini berpendapat tidak ada jalan lain agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi ini, selain kesadaran menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan percepatan vaksinasi yang sampai saat baru tercapai 42 persen untuk vaksin dosis ke dua. “Vaksinasi harus lebih dikebut agar kita lebih cepat mencapai angka 70 persen vaksin sehingga lebih cepat pula kita mencapai titik herd immunity,” pungkasnya. ***

Penulis  : Desy (Kontributor)
Editor    : Budiono

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top