BANDUNG -Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, dalam survei yang dilakukan di jawa Barat, elektabilitas Joko Widodo unggul dibandingkan beberapa kandidat presiden .
“Dalam pertanyaan tertutup terhadap 4 nama calon presiden, Joko Widodo unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 35.8 persen. Sementara Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan dukungan sebesar 29.5 persen, lalu Anies Baswedan 1.5 persen, dan Agus Harymurti Yudhoyono 0.6 persen. Sisanya belum memutuskan,” demikian keterangan pers yang disampaikan Qodari pada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6/2017).
Jika dibandingkan dengan temuan survei pada 27 Februari 2017, kata dia, Joko Widodo naik dari 30,3 persen ke 35,8 persen (naik 5,5 persen). Prabowo Subianto naik dari 26,3 persen ke 29,5 persen (naik 3,2 persen).
Menurut Qodari, jika head to head antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto, Joko Widodo tetap mengungguli dengan dukungan sebesar 36.3 persen. Sementara Prabowo Subianto 31.5 persen.
Keunggulan ini tidak saja terekam dalam survei saat ini, tetapi juga pada survei Indo Barometer pada 27 Februari 2017, dimana Jokowi sudah unggul dengan elektabilitas 32,4% dan Prabowo Subianto 30.9 persen.
“Dengan hasil survei seperti ini, setidaknya telah mengubah peta pilpres pada 2014, di mana Prabowo-Hatta saat itu unggul dengan perolehan suara sebesar 59,78 persen dan Jokowi-JK 40.22 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan bahwa salah satu dari lima permasalahan penting di Jawa Barat yakni masalah infraksturktur. Dalam skala nasional, hal itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Itulah yang membuat elektabilitas Jokowi saat ini unggul dibandingan Prabowo.
Qodaro mengatakan, ada lima permasalahan terpenting di tingkat provinsi menurut publik (pertanyaan terbuka) yang mencuat dalam survei yakni sulitnya lapangan pekerjaan (23,5%); mahalnya harga kebutuhan pokok (17,9%); kondisi jalan yang buruk (kurangnya perbaikan jalan) (12,9%); banyaknya warga yang miskin (11,3%); dan kemacetan (5,3%).
Qodari lebih jauh mengatakan, kemenangan Anis-Sandi di pilkada DKI Jakarta ternyata tidak begitu pengaruh terhadap elektabilitas Prabowo di Jawa barat.
Dulu diperkirakan kalau Anis-Sandi menang, maka elektabilitas Prabowo terdongkrak. Namun hasil survei mengatakan lain.
Survei Indo Barometer ini dilaksanakan di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, pada 17-23 Mei 2017. Dengan jumlah responden 800 orang yang berumur 17 tahun atau yang sudah menikah. Margin of error ± 3.46%, pada tingkat kepercayaan 95%.