JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM— Perdagangan sepanjang pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal ditopang sentimen positif dari domestik maupun eksternal, maka PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy pada sejumlah saham yang akan terpengaruh oleh sentimen tersebut. “Di pekan lalu market masih cukup tertekan, tidak lepas dari berlanjutnya aksi jual investor asing, terutama di sektor perbankan yang menjadi salah satu sektor yang masih tertekan,” kata Equity Analyst IndoPremier, Mino di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Lebih jauh Mino menambahkan harga batubara mulai bergerak menurun telah menjadi sentimen negatif. Bahkan, selama sepekan terakhir, batubara mengalami penurunan hingga 8 persen, seiring adanya kekhawatiran terhadap prospek kenaikan pasokan. “China sebagai negara konsumen terbesar batubara telah mengizinkan tiga pemerintah daerah yang menjadi pusat produksi logam untuk kembali mengimpor batubara asal Australia, setelah pada akhir 2020 secara tidak resmi melarang impor dari negara tersebut,” paparnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk pergerakan saham di sepanjang perdagangan pekan ini akan cenderung positif, dengan sentimen penggerak yang berasal dari faktor domestik dan eksternal.
Dari sisi domestik, kata Mino, terdapat sentimen neraca perdagangan, suku bunga acuan dan pertumbuhan kredit perbankan. Sementara itu, pada sisi eksternalnya ada sentimen penjualan ritel, data perumahan, klaim pengangguran dalam sepekan dan dimulainya musim laporan keuangan. “Pada Desember 2022, neraca perdagangan diprediksi akan kembali mencatatkan surplus sebesar USD4,01 miliar. Jika sesuai dengan ekspektasi, maka di sepanjang tahun lalu neraca perdagangan tercatat surplus USD55 miliar atau bertumbuh 54 persen (year-on-year),” tutur Mino.
Terkait suku bunga acuan, jelas dia, konsensus Bank Indonesia pada pertemuan 19 Januari 2023 akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen. Mengenai pertumbuhan kredit perbankan, menurut Mino, aktivitas ekonomi yang terus bergeliat diprediksi akan menjadi katalis utama bagi penyaluran kredit perbankan. Apalagi, Bank Indonesia pada tahun ini memprediksi penyaluran kredit akan berumbuh di kisaran 10-12 persen.
Dari faktor eksternal, yang menjadi sentimen utamanya fokus pada laporan keuangan dan klaim pengangguran mingguan. Beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangannya mulai dari Morgan Stanley, Goldman Sach Group Inc, Procter and Gamble Co hingga Netflix, sehingga hal ini akan menjadi salah satu penentu pergerakan market di pekan ini. “Dalam tiga pekan terakhir, klaim pengangguran mingguan terpantau mengalami penurunan, sehingga menghilangkan kekhwatiran investor terhadap peluang terjadinya hard landing ekonomi Amerika,” ucap Mino.
Tertopang oleh sentimen domestik dan eksternal tersebut, Mino merekomendasikan buy untuk trading selama sepekan ini, yaitu pada saham TLKM (Support: 3,670, Resistance: 3,880), SMGR (Support: 6,950, Resistance: 7,450), INTP (Support: 10,000, Resistance: 10,525), JSMR (Support: 3,050, Resistance: 3,290). Selain itu, saham SCMA (Support: 200, Resistance: 230), MAPI (Support: 1,250, Resistance: 1,370), ANTM (Support: 2,000, Resistance: 2,300), MDKA (Support: 4,290, Resistance: 4,660), ICBP (Support: 10,150, Resistance: 10,800) dan CPIN (Support: 6,000, Resistance: 6,425).***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari