Headline

Soroti Banyak Masalah, Dirut PT.KS Didesak Segera Bersihkan Jajaran Internal

Soroti Banyak Masalah, Dirut PT.KS Didesak Segera Bersihkan Jajaran Internal
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Nasdem, Rudi Hartono Bangun/Foto: Anjasmara

JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM-Masalah Utang PT Krakatau Steel (KS) yang mencapai puluhan triliun dan penangkapan direksi menjadi sorotan tajam DPR. Apalagi Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengungkapan PT KD terancam bangkrut. “Saya kira ancaman kebangkrutan PT KS itu sebuah realita, kalau dari bahasa akuntansi, begitu,” kata Anggota Komisi VI DPR, Rudi Hartono Bangun dalam rap[at dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel, terkait Pembahasan Mengenai Industri Baja Nasional, di ruang Komisi VI DPR, Senin, (11/4/2022).

Malah Politisi Nasdem ini menduga utang PT.KS bisa menyusul PT.Garuda. “Saya kira ini besarnya utang ini menjadikan PT KS merupakan adiknya Garuda. Sementara utang Garuda hampir Rp100 Triliun, sedang PT.KS diduga Rp45 Triliun, namun karena sudah direstrukturisasi menjadi sekitar Rp27 Triliun dan baru saja membayar Rp3 Triliun,” terangnya.

Disisi lain, Legislator dari Dapil Sumut III ini menyoroti masalah manajemen internal BUMN baja yang tidak beres, alias bermasalah. Hal ini terbukti dari tertangkap Direksi Produksi dan Riset Teknologi PT Krakatau Steel (KS) Wisnu Kuncoro (WNU) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Inikan kasus suap menyuap, seperti kita suap-suapan sama pacar, tapi ketangkap akhirnya,” paparnya.

Oleh karena itu, Rudi mengingatkan Dirut PT.KS, Sylmi Karim agar segera membenahi internal perusahaan agar tidak terjadi lagi ada direksi PT.KS yang terkena OTT KPK. Sehingga citra PT.KS menjadi bersih. “Tapi kalau bapak punya sapu kotor, tentu tidak bisa membersihkan lantai, nanti bisa ikut kotor semua. Ibaratnya ada 10 sapu kotor, kali dipakai semua ya lantainya ikut kotor,” ucapnya seraya memberi analogi.

Komisi VI DPR, kata Rudi, sangat mendukung langkah Dirut PT.KS untuk membenahi dan merombak jajaran internal. Namun, kalau belum ada pembenahan, tentu tidak ada artinya. “Ya, sama saja omong kosong,” tegasnya.

Disisi lain, Rudi membeberkan soal laporan keuangan PT.KS pada 2021 yang mana dilaporkan laba bersih sekitar Rp800 miliar hingga Rp1 Triliun. “Kita tidak ingin adanya laporan keuangan yang berupa window dressing. Hanya saja, kalau dilihat dari rasio utangnya tercatat 78,9%. Jadi artinya PT.KS ini tidak sehat, alias tidak beres dengan kinerja keuangannya, meski tadi dilaporkan ada keuntungan Rp1 Triliun,” imbuhnya. ***

Penulis         :      Iwan  Damiri 

Editor           :      Kamsari 

 

 

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top