JEMBER, SUARAINVESTOR.COM – Menyongsong Indonesia emas 2045 dan bonus demografi dengan 70% usia produktif diperlukan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul melalui transformasi kepemudaan.
Paling tidak terdapat tiga aspek transformasi tersebut. Pertama, pemuda yang berkarakter, yang mengedepankan watak, akhlak dan budi pekerti.
Kedua, berbudaya karena di era milineal ini menunjukkan kecenderungan mulai dilupakannya nilai-nilai filosofis budaya bangsa. Bila dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi regresitas budaya. Terjadi berbagai bentuk penyimpangan perilaku sosial, serta mengabaikan moralitas.
Ketiga, berintelektual, dalam artian menjadikan ide dan gagasan, kreativitas serta inovasi sebagai garda depan.
Dalam konteks itulah, pendidikan, khususnya para lulusan perguruan tinggi memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas SDM yang tidak sekedar mumpuni terhadap ilmu pengetahuan. Tapi, sekaligus memiliki kepekaan, kepedulian, dalam kontribusinya membangun bangsa.
Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi secara virtual dalam rangka Wisuda Program Sarjana (S1) XXIV dan Diploma (D3) XII Universitas Islam Jember (UIJ), Sabtu, (19/02/2022).
Karena itu kata Bang Pur sapaan akrabnya, pihaknya berharap para lulusan UIJ menjadi lokomotif moderasi beragama, mengembangkan keragaman sebagai potensi, dan pilar toleransi.
Kenapa ini menjadi penting? Karena khittah UIJ sebagai kampus Aswaja yang didirikan oleh tokoh-tokoh NU, maka
Kesadaran sejarah harus selalu dikedepankan dalam kerangka membendung trans-ideologi radikalisme berkedok agama. “Jember melalui Kampus UIJ diharapkan menjadi prototipe Kabupaten Moderasi Beragama di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, dalam orasi Ilmiahnya bertema “Sinergitas Kampus dalam menginspirasi Pembangunan Desa” Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menekankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya perihal pengabdian masyarakat.
“Pembangunan Desa yang maju, dengan sarana teknologi tepat guna dan sesuai sasaran akan menjadi penopang, pengungkit ekonomi. Sehingga pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” tambah Halim.
Berbagai terobosan baru, pengembangan strategi dan pembangunan desa melalui program-progran Kementerian diharapkan terdapat sinergi dengan dunia kampus.
Pada tingkat pusat, telah terdapat komitmen berupa kesepakatan serta kesepahaman (MoU) dalam bersinergi dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga negara.
“Langkah itu ditempuh agar implementasinya program antar kementerian tidak tumpang tindih, tetapi saling menopang, melengkapi,” ungkapnya.
Rektor UIJ Abdul Hadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Menteri Desa PDT dan Transmigrasi dan H. Muhamad Nur Purnamasidi, yang telah hadir di acara ini. “Terima kasih Bang Pur yang telah turut serta memberikan dukungan, terutama Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan juga Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sungguh bantuan ini sangat berarti sekali bagi para mahasiswa UIJ, dalam situasi masih pandemi,” ungkapnya.
Penulis: Arpaso
Editor: Budiono