JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kalangan Perbarindo mengaku optimis Bank Perekonomian Rakyat (BPR) bisa naik kelas dengan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini karena UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) memberikan ruang besar bagi BPR-BPR berkinerja kinclong berpotensi untuk menggelar IPO. “Kemungkinan besar kelompok Bank BUKU I, untuk proses tahap awal ini memang lebih siap IPO. Hal ini tentu bisa mendorong BPR-BPR lainya menjadi terpacu,” kata Dewan Pengawas Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo), Joko Suyanto kepada suarainvestor.com, Minggu (28/5/2023).
Lebih jauh Joko menjelaskan bahwa dengan adanya UU PPSK maka keberadaan industri BPR dan BPRS dapat lebih memperkuat daya saing, bahkan bisa menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mantan Ketum Perbarindo ini tak membantah bahwa IPO menjadi dambaan bagi industri BPR karena mekanisme ini merupakan upaya dalam rangka meningkatkan permodalan. Ada sejumlah keuntungan jika BPR bisa melantai di bursa yakni antara lain mendapatkan insentif pajak, meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan market awareness, menumbuhkan loyalitas karyawan, akses pada pendanaan baru, dan meningkatkan good corporate governance (GCG).
Namun saat disinggung kemungkinan investor asing akan memiliki BPR-BPRS lewat IPO, Joko tak menyangkal hal tersebut bisa saja terjadi. “Ya, memang terbuka kemungkinan adanya asing, namun tetap saja akan sulit, karena ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi, terutama dalam PJOK nanti,” paparnya.
Yang jelas, lanjut Joko, tantangan yang tidak ringan bagi BPR-BPRS saat ini adalah langkah digitalisasi. Karena itu, digitalisasi jangan selalu dianggap sebuah investasi semata, namun sebuah sinergi dan kolaborasi, sehingga seluruh BPR-BPRS siap melakukan digitalisasi terhadap berbagai produknya.***
Penulis : Budiana
Editor : Budiana
