Perbankan

September 2024, Penjualan Obligasi Korporasi Nasional Tembus Rp94,9 triliun

September 2024, Penjualan Obligasi Korporasi Nasional Tembus Rp94,9 triliun
Karyawan memantau pergerakan pasar uang dan obligasi di Global Market Bank Permata, Jakarta, (31/7/2018)/Sumber Foto: Kompas.id

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Penerbitan surat utang alias obligasi korporasi secara nasional mencapai sekitar Rp94,9 triliun pada periode Januari- September 2024. Adapun, penerbitan obligasi korporasi dan sukuk tercatat senilai Rp93,4 triliun, atau meningkat dibandingkan senilai Rp89,3 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. “Total penerbitan surat utang korporasi secara keseluruhan atau nasional itu sekitar Rp94,9 triliun, dengan outstanding per posisi September adalah di sekitar Rp474 triliun untuk total surat utang korporasi yang outstanding,” kata Kepala Divisi Pemeringkatan Non-Jasa Keuangan 1 PT.Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Martin Pandiangan di Jakarta, Kamis, (24/10/2024).

Lebih jauh Martin Pandiangan menjelaskan bahwa untuk penerbitan obligasi jangka menengah (MTN) menurun menjadi senilai Rp1,0 triliun pada periode Januari- September 2024, dibandingkan senilai Rp1,7 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Kemudian, untuk penerbitan efek utang lainnya yaitu perpetual dan Surat Berharga Komersial (SBK) menurun menjadi senilai Rp500 miliar pada periode Januari- September 2024, dibandingkan senilai Rp800 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk sekuritisasi periode Januari- September 2024 belum ada penerbitan, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang terdapat penerbitan senilai Rp924,3 miliar.

Martin menjelaskan bahwa Pefindo melakukan pemeringkatan terhadap 85,6 persen surat utang korporasi nasional yang diterbitkan selama periode Januari- September 2024. “Penerbitan suatu utang korporasi yang diperingkat oleh Pefindo total sebesar Rp81,3 triliun untuk periode Januari hingga September 2024, dimana masih didominasi oleh obligasi korporasi dan diikuti oleh suatu utang jenis lainnya yaitu sukuk dan lain-lainnya,” terangnya lagi.

Adapun, tujuan penggunaan dana penerbitan surat utang korporasi sebagian besar adalah untuk modal kerja sebesar 65,4 persen, dan refinancing sebesar 24,5 persen.***

Penulis : Chandra
Editor   : Chandra

BERITA POPULER

To Top